Saturday 17 September 2016

Self Reminder ( 1 )

Sabtu yang indah,
meski kata orang saat ini tanda2 akhir zaman semakin tampak:

● Gelar semakin tinggi, akal sehat semakin rendah.
●Travelling keliling dunia, tapi tidak kenal tetangga sendiri.
● Penghasilan semakin meningkat, ketenteraman jiwa semakin berkurang.
● Kualitas Ilmu semakin tinggi, kualitas emosi semakin rendah.
● Jumlah Manusia semakin banyak, rasa kemanusiaan semakin menipis.
● Pengetahuan semakin bagus, kearifan semakin berkurang.
● Semakin banyak teman di dunia maya, tapi tidak punya sahabat yg sejati.
● Pakai jam tangan mahal, tapi tak pernah tepat waktu.
● Ilmu semakin tersebar, adab dan akhlak semakin lenyap
● Belajar semakin mudah, guru semakin tidak dihargai.
● Teknologi Informasi semakin canggih, fitnah dan aib semakin tersebar.
● Orang yg rendah ilmu banyak bicara, orang yg tinggi ilmu banyak terdiam.
● Tontonan semakin banyak, tuntunan semakin berkurang...

Mengapa tetap indah?
Karena saya percaya,
Dia tak pernah meninggalkanku.
Karena meski ada kabar buruk:
tak ada yang sempurna dalam hidup ini.
Tapi selalu ada kabar baik:
tak perlu sempurna utk bisa menikmati hidup

Tulisan : Kang Maman _ Notulen ILK Trans7

Tuesday 6 September 2016

Vlog Perdana di Citizen Journalist NET.tv



Alhamdulillah,dalam kerempongan mengurus ibunda yang stroke,vlog yang saya buat saat jalan-jalan di Penang tentang keunikan kereta peninggalan Inggris di Penang Hill yang miringnya hampir 45’akhirnya ditayangkan di NET10 / Citizen Journalist.Padahal saya mengirimnya sudah lama juga sehabis jalan-jalan kalau tak salah akhir Mei 2016 dan baru tayang bulan Juli 2016.Dan honornya lumayan,namanya juga iseng bikin vlog pakai kamera digital.Dan itupun juga satu-satunya vlog yang saya buat selama perjalanan ke Malaysia dan Singapura.


Sebenarnya ada beberapa ide untuk vlog perjalanan saya kemarin itu,seperti kemudahan,nyaman dan bersihnya transportasi di negara tetangga,membahas mural di Penang ( ehh malah mural / art streetnya ga ketemu disana ),ngerekam rumah peninggalan P.Ramlee di Penang ( yang lagunya diremake lagi oleh Ahmad Dhani “ Madu Tiga” ) serta ngerekam tentang kuliner di masing-masing kota yang dikunjungi.Tapi semua akhirnya buyar,mood hilang ketika koper saya hilang ( kembali baca ceritanya yaa tentang koper hilang di blog sebelumnya )
Tak apalah,biar cuma satu vlog yang dibuat tapi alhamdulillah ditayangkan.Jadi motivasi juga untuk mencari ide-ide baru dan liputan yang lebih unik dan khas.




Fasilitas Umum Untuk Kaum Difabel



Wahh sudah lama juga tak menulis untuk blog ini.Waktu banyak tersita mengurus ibunda yang sehabis Lebaran kemarin ( Juli 2016 ) terkena stroke,sampai harus rawat inap dua kali.Saat saya menulis ini,ibunda tercinta masih menjalani terapi di RS.

Kalau sebelum beliau stroke,ibunda masih bisa jalan walau untuk jalan jauh harus memakai kursi roda.Tapi sekarang berasa ya ( sejak ibunda stroke dan geraknya makin terbatas )  fasilitas umum untuk kaum difabel agak kurang terperhatikan di Indonesia khususnya di Jakarta dan sekitarnya. Saya membayangkan,coba kereta commuter Jabodetabek sarana umum di setiap stasiunnya untuk kaum difabel diperhatikan,saya akan lebih nyaman membawa ibunda berobat di Jakarta naik commuter.Ga perlu bermacet-macet nyetir mobil.
Foto Sumber : Google

Berkaca ke negara tetangga Singapura,kaum difabel mau naik kereta juga nyaman.Ada lift di setiap stasiun selain eskalator.Jalanan khusus juga disediakan,bahkan bus umum juga ramah terhadap para penyandang difabel.Memang beberapa waktu lalu Ahok meluncurkan bus Trans Jakarta yang ramah untuk para difabel.Tapi sepertinya ya belum benar-benar menyeluruh di semua sarana umum.

Yang ada hanya khayalan,negeri ini lebih baik sarana dan prasarana umumnya…
 
Entah kapan…
Foto Sumber : Google