Trip kali ini cukup ramai dan meriah karena 10 orang yang ikut.Seru dan
menyenangkan dengan teman-teman satu SMA dulu,berasa balik lagi di umur
belasan.Ditambah driver merangkap fotografer yang gape bingit mengarahkan dan
mengambil spot-spot ok.Salut tuk
Pak Maman yang rela juga jungkir balik
di Pulau Lengkuas dan manjat-manjat batu sebesar gajah di Tanjung Tinggi demi
kita.Orangnya ramah,sopan,penyabar dan baik,Rekomendasi kalau pilih beliau jika
mau ke Belitung...
|
horee dapat bintang laut di Pulau Pasir |
Hari 1 ( Tgl 28 Mei 2015 )--
Setelah mendarat di Bandara Hanandjoeddin Tanjung Pandan Belitung yang tak
begitu besar,kami bernarsis ria dahulu di depan pesawat Garuda yang memakai
logo jadul.Jadi ingat waktu bersama ortu naik pesawat di tahun 70-80an.
|
Demam Batu Akik ...para penjual batu akik,batu satam dan batu kinyang di Tanjung Tinggi |
Melaju ke pusat kota Tanjung Pandan,bersemangat mencoba
Mie Atep yang
banyak direkomendasikan para blogger dan tentu saja Pak Bondan.Mie Atep yang
tak jauh dari
Tugu Batu Satam itu,ehmm rasanya agak-agak gimana yaa di
lidah kita.Enak sich cuma rasa manis bercampur aduk tak bisa dibayangkan
hehee...
Berlanjut menuju
Tanjung Tinggi ( lokasi syuting film Laskar
Pelangi,woww..takjub dengan batu-batu besar yang diciptakan Tuhan dan terhampar
di tanah Belitung ) hujan deras membuat sedih,secara ga bakalan bisa bernarsis
disana.Tak diduga sesampai di Tanjung Tinggi malah terang
benderang.Alhamdulillah,rejeki anak sholeh... ^_^
Dari Tanjung Tinggi menuju kawasan kampung nelayan
Tanjung Binga yang
warganya berasal dari Bugis.Lalu menuju
Bukit Berahu...Rehat sejenak
disana menikmati pisang goreng dan uji nyali menjajaki 96 anak tangga menuju
pantai Bukit Berahu...Dibayangkan pagi jam 4 sudah bersiap berangkat ke Bandara
Soetta dan dalam keadaan kurang tidur banyak aksi panjat memanjat tak hanya di
Tanjung Tinggi tapi juga di Bukit Berahu.Bukit Berahu memiliki beberapa villa
yang keren,pantainya juga berpasir putih dan memang pantai di Belitung ini
rata-rata berair jernih.Keren...tak bisa diungkapkan dengan kata-kata
indahnya,apalagi setelah menikmati indahnya sunset
Pantai Tanjung Pendam
|
anak sekolahan di Replika SD Laskar Pelangi / SD Muhammadiyah |
|
@ Batu Mentas |
|
@ Pulau Batu Berlayar |
|
Rumah Pohon yang disewakan di Batu Mentas,sunyi senyap kalau malam nich huhuu... |
|
@ Tanjung Tinggi |
|
Nice View di Pulau Batu Berlayar |
|
Rumah Keluarga Ahok |
|
Aksi loncat berasa abegeh di Danau Kaolin...hati-hati encok buuu...hehee |
|
narsis di RM Timpo Duluk |
|
OTW pulau |
|
@ Rumah Adat Belitung |
Setelah sholat dan rehat sejenak di
Central City 2 Hotel yang tak begitu
jauh dari Pantai Tanjung Pendam,kami melanjutkan makan malam di
Timpo Duluk,resto
yang menyajikan pajangan dari peralatan masak memasak dan benda-benda tempo
dulu.Ada telfon,parutan kelapa,bakiak,sepeda,alu-penumbuk beras jadul.Dan
kamipun makan di piring kaleng,unik dan menarik konsep resto ini.Kami
memilih menu dulang,bisa untuk makan ber 4-5 orang / Rp.220.000,disajikan
di dulang / nampan besar yang juga antik terbuat dari kaleng.Satu dulang isinya
nasi,sup gangan / sup ikan yang segar dan maknyus serta pepes ikan,ikan goreng
dan ayam.Sup gangan disini disajikan di belahan batok kelapa muda,ditambah
potongan nanas dan kitapun bisa menyerut kelapa mudanya,dicampur sup,ehhm
maknyus.Walaupun masakan Belitung tak terlalu medok bumbu dan rasanya juga ga
pedas ( relatif,menurut saya loh ),yaa marilah kita coba menikmati keragaman
kuliner nusantara.Beda bingit kalau kita wiskul di Bali,Lombok atau Padang yang
berasa bumbu dan pedasnya.
Setelah bersantap malam,Pak Maman mengajak kami ke tempat tongkrongan anak
muda Belitung.Tepatnya di depan Tugu Batu Satam dan pas maljum adalah malam
anak muda berkumpul.Di Belitung tak ada mall,tak ada Pizza Hut,KFC atau
franchise lainnya.Kotanya juga dihari biasa tak terlalu ramai,bisa dikata
lengang.Jadi tempat nongkrong anak muda ya di warkop.Dan kami menikmati kopi
Belitung ( yang banyak dibilang enak oleh para penikmat kopi ) di
Warung
Kopi Ake
Hari-2 ( Tgl 29 Mei 2015 ) Hari ini dimulai perjalanan ke
Danau
Kaolin,wuiih keren.airnya biru seperti di Kawah Putih Ciwidey.Danau ini
adalah bekas penambangan timah dan tanahnya pun seperti pasir pantai tapi tajam
dan lengket.Kalau kita akan mendarat di bandara Tanjung Pandan pasti melihat
banyak danau-danau kecil berwarna warni,ya itulah bekas-bekas galian tambang
timah dan Danau Kaolin ini salah satunya,yang berada tak jauh dari kota Tanjung
Pandan.
Berlanjut perjalanan cukup jauh sekitar 1 jam ke Manggar dan Gantong di
Belitung Timur,jalanan mulus dan naik turun serta berkelok-kelok menyambangi
Replika SD Muhammadiyah / SD yang dipakai untuk syuting film Laskar
Pelangi.Lalu menyambangi juga kediaman keluarga Pak Ahok.Disana ada workshop /
rumah batik Belitung yang dikelola adiknya Pak Ahok,Pak Basuri - Bupati Beltim.Pas
saya kesana,beberapa kain batik sedang dijemur setelah dicelup.Dan disana teman
saya membeli
sirup Jeruk Kunci yang maknyus,seperti jeruk kunci yang
disajikan di resto Timpo Duluk dan di Mie Atep.Segeeer...Jeruk kunci ini
bentuknya kecil daripada jeruk nipis,rasanya khas dan beda daripada jeruk
kebanyakan dan jadi salah satu oleh-oleh andalan Belitung.
Tak jauh dari kediaman keluarga Pak Ahok,kami ke
Museum Kata Andrea
Hirata.Menurut Pak Maman,rumah asli AH berada di depan museum ini.Rumah AH
berbanding terbalik dengan rumah keluarga Ahok yang megah dan luas.Dan memang
rata-rata rumah di Belitung ini juga tak ada yang megah sekali,malah serasa
saya pulang kampung ke BukitTinggi.Rumah nenek saya mirip rumah-rumah
disini,rumah kayu panggung dan ada kolam/bak airnya di halaman depan.Jadi
teringat masa kecil saya suka main air dan nyemplung ke bak itu dan
dikejar-kejar dimarahi om saya,hehee...
Disini saya tak banyak membahas tentang Museum Kata AH ( karena saya belum
pernah membaca novel beliau,maafkan saya bang AH hehee.Tapi setelah melihat
museum ini,saya kepo dan bertekad secepatnya akan membeli novel tetralogi
Laskar Pelangi,berikut novel terbarunya yang berjudul Ayah ).Yang pasti di
Museum ini penuh 'kata-kata' yang diwakili lewat foto / lukisan,kata-kata yang
terpapar di semua dindng museum dan benda-benda kuno yang sepertinya mewakili
alur cerita di novel beliau.Ada suatu sudut,meja 'kantor pos' jadul yang berada
tak jauh dari tungku
Kupi Kuli, yang kata teman-teman penikmat kopi
sangat enak kopi susunya.Kopi diseduh dari ceret yang dijerang di tungku kayu,mengingatkan
akan tungku jaman baheula.Disana dijual juga kopi bubuknya,Kupi Kuli kabarnya
olahan sendiri dan rasanya maknyus.Kita bisa menikmati secangkir kopi ditemani
pisang goreng di meja ala warung kopi di kampung.Dan yang lebih unik cangkirnya
yang imut dan saya membeli cangkirnya di supermarket Puncak di Tanjung
Pandan.Kopi nikmat dengan cangkir unik,memang di museum ini penuh keunikan dan
seru untuk bernarsis lebay hehee
Dari Museum Kata,kami maksi di
RM
Fega yang sempat saya baca di Tripadvisor banyak yang mengatakan mahal
makan disini..Tapi senjata utama sebelum memesan makanan adalah menanyakan
harganya terlebih dulu,secara di buku menunya tak tertera harga
makanannya.Restonya memang viewnya bagus dengan dangau kecil bekas galian
tambang timah serta bangunan resto dibuat unik seperti kapal,seakan kita sedang
makan di geladak.Kami ( ber 10 orang ) memesan gangan ikan tenggiri,tenggiri
bakar,tauge ikan asin,kangkung terasi serta minuman teh manis dan jeruk kunci
hangat dengan membayar Rp.455.000.Ya tak terlalu mahal juga dibandingkan dengan
harga di resto Jakarta,standardlah.Mungkin terasa mahal buat daerah kecil
seperti Belitung.Yup RM Fega memang jadi rekomendasi dari driver,guide dan
travel agent,karena waktu kami kesana semua wisatawan yang ke BelTim banyak
yang maksinya disini.
Balik ke kota Tanjung Pandan,kami singgah dulu ke
Vihara Dewi Kwan Im,lokasi
vihara dekat
Pantai Burung Mandi yang juga berpasir putih dan
bersih.Sayangnya kami tak mampir ke
Pantai Lalang yang juga cantik yang
punya ciri khas ada cangkir raksasanya.Setelah dari vihara,kami menuju
Batu
Mentas yang merupakan kawasan outbond serta tempat penangkaran
tarsius,hewan imut bermata lebar seperti koala.Disini juga ada beberapa rumah
pohon yang disewakan,rumahnya boleh dari kayu tapi kamarnya bersih dan kamar
mandinya modern seperti di hotel berbintang.Masuk kawasan ini dikenakan tiket
Rp.10.000 / orang.
Setelah dari Batu Mentas,kami hunting souvenir di
Outlet Tanjung yang menyediakan kaos,mangnet kulkas,gelang,kalung,pajangan
ala Belitung.Berlanjut ke
Toko Kerupuk
Keluarga,berhubung sedang mati lampu akhirnya kami menuju toko
Klapa membeli bermacam-macam kerupuk
juga terasi dan abon ikan.Dan makan malam ini diserahkan ke driver ke sebuah
resto yang tak jauh dari Klapa,Hari ini benar-benar cerah dan perjalanan sangat
seru dan menyenangkan.
Hari-3 ( Tgl 30 Mei 2015 ) Pagi hari sekitar
pk.5.30 Pak Maman yang on time sudah menanti kami untuk mengacak-acak
pasar tradisional yang berdekatan
dengan Pelabuhan Tanjung Pandan.Kami membeli tauco,ikan asin tenggiri dan gabus
serta jeruk kunci ( 1 kg jeruk kunci Rp.22.000 ).Sudah lelah menawar tak
bergeming tuch yang dagang,Tahu yang beli wisatawan keles ya…Percuma jiwa
mak-mak yang suka tawar menawar tak berlaku disini hehee…
Yang membuat tertawa adalah ketika saya mengajak teman-teman makan
Soto Mak Janah pagi ini,ehh teman saya
yang merasa lidahnya tak kompromi dengan masakan Belitung langsung menolak
mencoba.Kasihan bingit Mak Janah jadi tertuduh sotonya tak enak,hehee…Padahal
banyak yang bilang sotonya maknyus lhoh.
Hari ini saatnya menjelajahi pulau-pulau indah di Belitung Barat,
Pulau Batu Berlayar,Pulau Pasir dan iconnya
Pulau Lengkuas yang terkenal dengan
mercusuar yang sudah ada sejak jaman Belanda.Ayo siapa berani dan kuat
menjajaki 300 lebih anak tangga mercusuar ini? Saya jangankan menjajaki mercusuar,naik
ke batu-batu besar di beberapa pulau ini saja sudah ketar ketir,Tapi secara
rame-rame jadi enjoy aja.Yang menarik memang pulau-pulau disini bukan seperti
pulau biasanya,pulau disini ya berisi tumpukan batu-batu besar yang menyebar
dan indah.Cuma di Pulau Lengkuas yang ada pohon-pohonnya dan jadi spot snorkeling
dan diving.Dan seperti tempat lainnya,pantainya berair jernih dan pasir di
pulau-pulau ini juga putih.Menjelajahi pulau naik kapal kecil dari
Pantai Tanjung Kelayang.Kalau ingin
berhemat,bisa membeli makanan dulu untuk makan siang di Tanjung Pandan,karena
makanan di Pulau Lengkuas cukup mahal.
Setelah puas menjelajahi pulau,kami balik ke penginapan dan sore hari ini
kami ke toko souvenir batu-batuan di dekat Tugu Batu Satam.Alamak batu satam
yang sudah diikat titanium dihargai Rp.250-450.000.Belum Batu Kinyang yang
unik,ada butiran-butiran pasir didalam batunya.Harga batu akik memang
gila-gilaan.
Berlanjut ke
Supermarket Puncak,menemani
teman saya yang kepincut gelas kopi yang dipakai di Kupi Kuli kemarin.Tadi pagi
mengacak-acak toko di pasar tak ada itu gelas,Alhamdulillah di supermarket ini
banyak gelas-gelas kecil unik seperti di Kupi Kuli seharga Rp.3000/buah.Lalu
kami bernarsis ria di
Museum dan Rumah Adat
Belitung yang berbentuk panggung,Karena dating sore,rumah adatnya sudah
tutup.Kami cukup puas berfoto di depan rumah.Berlanjut mencoba
pempek Mama Rio yang sepertinya tempat
ini juga banyak didatangi para wisatawan.Sore itu cukup ramai yang makan
disini.Tekwan,pempeknya enak tapi kuah pempeknya tak terlalu pedas.
Ditutup malam ini dengan makan martabak dan mengitari malam yang riuh di
seputaran Pantai Tanjung Pendam.Selain berjejer kafe-kafe dengan live musicnya,ternyata
malam ini juga sedang diselenggarakan
Pemilihan
Bujang dan Dayang Belitung,sehingga suasana makin ramai.Berbaur dengan penduduk
setempat ternyata seru juga.Tapi kami tak lama disini,karena esok pagi kami
sudah harus meninggalkan Belitung yang indah ini.
Hari -4 ( Tgl 31 Mei 2015 ) Saatnya
berpisah dengan Belitung dan Pak Maman yang baik hati yang telah menemani
hari-hari kami disini.
Dalam perjalanan kami ke Belitung ini,kami tak menggunakan travel agent tapi
manage sendiri.Alhamdulillah berkat browsing di internet dikumpulkan berbagai
referensi tempat wisata yang menarik dan mendapatkan rental mobil Elf dan Hiace
yang bagus,driver yang ramah dan baik serta hotel yang juga bersih dan
nyaman.Bagi yang ingin jalan sendiri tanpa travel agent memang jatuhnya lebih
murah,apalagi kalau rombongan banyak seperti kami.Patungan rental mobil serta
sewa perahu ke Pulau Lengkuas juga jadi lebih murah.
Referensi :
**Sewa perahu,jaket safety dan
pelampung ke Pulau Lengkuas dengan Pak Kuku ( 085367921224 ),pesanlah perahu
jauh-jauh hari bila musim liburan agar tidak kehabisan saat tiba kesana.
**Untuk kuliner RM Timpo Duluk dan RM
Fega sangat menarik tempatnya,bisa menghubungi ke Ibu Wulan ( 087825006103 )
untuk reservasi tempat di RM Timpo Duluk,karena resto ini tidak terlalu luas.
**Untuk rental mobil innova/avanza
bisa menghubungi Dimas ( 081328104963 ) ataupun Wilky ( 081368217666 ) untuk
menyewa Elf dan Hiace dengan driver Pak Maman, si bapak berkumis yang baik hati
^_^
**Tempat lain yang bisa dikunjungi
adalah Museum Geologi / Museum Pemda Belitung. Bisa juga mengunjungi rumah
jadul Tuan Kuase yang tak jauh dari Pantai Tanjung Pendam.Bila waktu cukup
luang bisa mengunjungi Belitung Selatan yang juga indah dengan Pantai
Penyabong,Teluk Gembira dan Batu Baginda
**Berwisata ke Belitung bila ingin
murmer tak akan menghabiskan uang lebih dari Rp.2.000.000,bila dapat tiket
pesawat dan penginapan yang murah.Kendalanya kalau pergi cuma berdua atau bertiga
memang agak mahal patungan rental mobilnya,karena di Belitung tak ada angkutan
umum.Tapi setahu saya ada rental motor juga.
**Sinyal kuat disini Telkomsel dan Xl,saya dan teman yang pakai kartu 3/tri tuk internet tak dapat sinyal disini
|
sirup jeruk kunci...segeeer... |
|
jeruk kunci |
|
ikan asin |
|
oleh-oleh kerupuk,ikan asin dan gelas unik "kupi kuli" |
|
Menjaring matahari senja di Pantai Tj.Pendam |
|
Piring kaleng dan makan di dulang @ Timpo Duluk |
|
Add caption |
|
Batik de Simpor di Rumah Batik Kelrg Ahok |
|
Batik yang lagi dijemur |
|
keren...@Museum Kata |
|
Kupi Kuli yang maknyus |
|
view keren @ RM Fega |
|
yihaa...Vihara Dewi Kwan Im |
|
kamar hotel yang bersih dan nyaman @ central city 2 |
|
belanja ke pasar tradisional...bersih pasarnya,jadi malu ma Pasar Depok yang kumuh |
|
mejeng pagi di Tugu Batu Satam |
|
Pulau Lengkuas dengan mercusuarnya yang kesohor |
| |
|
|
|
|
Batu Satam di toko souvenir...mehong boo |
|
Pempek Mama Rio...maknyus | |
|
|