Tuesday, 9 December 2014

Suatu Hari di Dusun Bambu dan Floating Market Lembang Bandung





Kalau bertanya tempat yang hits saat ini di Bandung,tentu menyebut Dusun Bambu.Lokasi wisata untuk dinikmatinya sebenarnya juga tidak terlalu banyak ( karena masih dalam tahap pembangunan,pas saat saya kesana Sabtu,06 Desember 2014 kemarin ).Saat memasuki parkiran akan dibuat takjub dengan potongan bambu yang disusun hingga tinggi menjulang.Dan menuju area utamanya akan dibawa memakai mobil yang dihias bunga-bunga,lucu bingitz...
unik dan keren yaa


mobil menuju area utama

Pasar Khatulistiwa
selfie di kebun bunga Dusun Bambu




Sesampai ke area utamanya disaat weekend disuguhi alunan angklung live dekat Pasar Khatulistiwa.Ada juga disisi kiri dangau yang tak terlalu besar berjejer cottage,sebelah Pasar Khatulistiwa ada jejeran ayunan dan bangku2 kayu serta jembatan yang keren,uniknya sekitar jembatan dibuat bangunan2 kecil dari tanaman merambat yang berfungsi sebagai tempat makan / harus reservasi dulu.Saya ingin berfoto didalamnya ga bisa,karena dikunci pintunya.Di area belakang ada taman bunga yang tak terlalu besar.Pokoknya lokasinya kerenlah buat bernarsis ria dan enak bingitz buat leyeh-leyeh.

Cat; Tiket masuk Rp.10.000 bisa ditukar dengan air mineral atau bibit tanaman di depan / dekat parkiran.Saya ingin juga bawa pulang bibit tanamannya,sayang banget bibitnya koq cikal pohon mahoni ya...coba bibit tanaman kecil



Stelah dari Dusun Bambu kami menuju turun kearah Floating Market.Disinipun lokasi enak bingit buat leyeh-leyeh dan bernarsisria.Dan yang pasti area wiskulnya dengan bermacam ragam membuat ingin jajan terus.Mungkin karena udara dingin membuat semangat makan juga bertambah.Seperti di Pasar Khatulistiwa Dusun Bambu,untuk wiskul kita harus menukar dengan voucher / koin.Harga makanan di Floating Market sedikit lebih murah daripada di Dusun Bambu.


Cat ; Tiket masuk dikala weekend Rp.15.000 bisa ditukar dengan secangkir minuman hangat ( kopi / teh / milo )


Shanghai - Hangzhou - Beijing - Guangzhou



#Latepost... Tanggal 23 Oktober-2 November 2014 lalu kami berkesempatan ke Negeri Tirai Bambu.Travelling kali ini kami cuma berdua,ada rasa deg2an juga ke negeri orang berdua saja.Tapi memang kami pergi dengan persiapan matang.Banyak googling di internet dan membeli buku tentang backpacker ke cina yang ternyata sangat membantu sekali di lapangan.

Banyak website dan blog yang menyatakan ke Cina ribet,susah untuk beli tiket subwaynya bahkan mengatakan toilet umumnya juga kotor.Tapi alhamdulillah selama disana,kami tak banyak mengalami kendala berarti.Untuk pembelian tiket kereta dalam kota Shanghai atau Beijing sudah canggih sekali memakai mesin dan yang penting ada petunjuk bahasa inggrisnya.Untuk loket tiket antar kota,dari Shanghai-Beijing ataupun Beijing-Guangzhou tersedia loket untuk turis yang petugasnya bisa berbahasa inggris.Walaupun juga bahasa inggrisnya ala kadarnya yang penting saling mengerti,hehee.Kebanyakan juga kami memakai bahasa tubuh selama disana.Stasiun keretanya yang besar di Shanghai dan Beijing juga jelas petunjuk arahnya/dalam bahasa inggris selain bahasa kanji tentunya.

Jakarta - Shanghai
Bertolak dari Bandara Soetta menuju KL untuk transit via Air Asia.Tiket kami dapat hampir setahun sebelumnya disaat promo Rp.1.500.000.Bandaranya walau katanya bandara untuk pesawat budget minimalis tapi jauh keren bingitz dari bandara kita disini.Di KL kami transit skitar 4 jam,Sampai di Shanghai tengah malam,kami tak berani langsung ke hotel,setelah pagi menjelang baru kami naik taxi ke hotel disekitar Bund / Jinjiang Hotel.Hari pertama di Shanghai ( Tgl 24 Okt'14 ) kami isi dengan jalan-jalan sekitar hotel.Lokasinya memang nyaman dan bersih,banyak bangunan ala eropa diseputaran hotel dan lokasi ini memang khusus pejalan kaki ( kendaraan bermotor dilarang masuk )
Keesokan harinya baru kami menuju Yuyuan Garden dan lusanya ke Hangzhou ( West Lake ).Transportasi yang kami pakai menuju dua tempat itu dengan kereta.Jarak Shanghai-Hangzhou sekitar 1 jam naik kereta.Dari stasiun Hangzhou menuju West Lake kami naik bis.

Shanghai - Beijing
Setelah 3 hari di Shanghai,kami bertolak ke Beijing dengan kereta cepat.Setelah 5 jam di kereta sampai juga di Beijing.Kami menginap di Days Inn yang lokasinya tak jauh dari Forbidden City.Keesokan harinya ( Tgl 28 Okt'14 ) kami menuju Great Wall via bis.Setelah dari Great Wall,kami menuju Birdnest n Cube.Di Beijing ini kami juga selalu memakai sarana transportasi kereta dan bis.Kamipun sempat berfoto didepan gedung yang akan dipakai peserta APEC yang dihadiri Jokowi beberapa hari setelah kami pulang.
Tgl 29 Okt'14 kami berkunjung ke Temple of Heaven,Forbidden City dan Wangfujin.
@Yuyuan Garden


Kemilau The Bund saat malam

Kamar hotel @ Shanghai

@ Stasiun kereta Shanghai

Bangunan ala Eropa disekitar hotel @ Shanghai

Pearl River @ Guangzhou

Temple of Heaven @ Beijing


@ Great Wall

@ Birdnest Beijing

@ Kereta Peluru menuju Beijing

Tiket Kereta Shanghai - Beijing

Tiket kereta ke Hangzhou

Beijing - Guangzhou
Sama seperti di Shanghai,setelah 3 hari di Beijing kami bertolak ke Guangzhou.Hasrat hati ingin shopping baju dan tas KW ehh malah tak mendapatkan yang diinginkan.Setelah 21 jam diatas kereta bertempat tidur itu,akhirnya sampai juga di Guangzhou ( Tgl 31 Okt'14 ).Kami menginap di Lido Hotel yang tak jauh dari Pearl River.

Untuk shopping memang Guangzhou ini fasilitasnya luar biasa.Tempat perbelanjaannya tidak kira-kira banyaknya.Mungkin karena kurang waktu dan tak jelas pastinya tempat penjualan tas KW,kami tak beroleh apa-apa.Ingin beli baju saja yang tersedia banyak baju untuk musim dingin.

Cat :
**Karena kami ke Cina saat menjelang musim dingin,udara sejuk banget enak untuk berjalan-jalan.Udara di Beijing lebih dingin daripada Shanghai.Bahkan di Guangzhou malah udaranya seperti di Jakarta.Dan yang pasti tarif hotel juga agak naik harganya.

**Siapkan pakaian hangat  ( jaket/mantel ),longjhon,kaos kaki,masker serta sarung tangan kalau ingin berkunjung jelang musim dingin ini

**Kalau ingin menjelajah Great Wall bisa naik sliding race ( PP 80 yuan ) atau cable car,tiketnya diluar tiket masuk Great Wall.Menuju Great Wall ini,kami naik subway lalu dilanjut ke terminal bis dengan naik bis khusus menuju Great Wall

**Hati-hati dengan becak di pintu keluar Forbidden City.Kami hampir dijebak dengan harga seenaknya/pemerasan.adu mulut tak terelakkan.Akhirnya si tukang becak kami tinggal dengan hanya menambah 2 yuan.Tadinya di awal meminta 3 yuan.Setelah turun malah minta 30 yuan

**Keluar Forbidden City kita bisa naik bis di halte dekat pintu keluar,kalau tak salah nomor bisnya  2 akan mengantarkan kita ke posisi masuk semula atau turun di halte west wangfujin

**Jangan khawatir ke Cina,khususnya Shanghai,Beijing dan Guangzhou.Petunjuk jelas di stasiun-stasiunnya dalam bahasa inggris.Dan yang pasti tetap waspada selalu

**Karena pengalaman ke Thailand yang susah mencari makanan halalnya,makanya perjalanan ke cina ini kami membawa travel cooker untuk masak nasi dan makanan matang yang awet beberapa minggu seperti teri kacang,rendang dan dendeng kering.Untuk buah-buahan pengganti sayur kami belanja di toko dekat hotel.Buah-buahannya manis dan segar seperti jambu dan jeruk 

**Referensi buku panduan yang kami baca ; Backpacking Beijing Shanghai Hangzhou ditulis Silvia Widjaja dan 3 Juta Keliling China Utara ditulis Rahma Yulianti

Great Wall

Baiyunport Guangzhou

Bund Shanghai

Shanghai


di depan hotel tempat kami menginap di Shanghai

West Lake Hangzhou

Hotel tempat kami menginap di Beijing @ Days Inn

Mejeng di depan gedung penyelenggaraan APEC


==Seperti diceritakan Inel kepada penulis ^_^

Menjelajahi Sisa Kerajaan Majapahit




#Latepost... Ada kenangan tersisa saat masih menetap di Jawa Timur.Banyak memang tempat2 wisata alam ataupun sejarah di propinsi ini yang menarik hati.Sayang keberadaan saya disini cuma sesaat.Namun hasrat hati kekepoan akan situs peninggalan kerajaan Majapahit terobati sudah.Akhirnya saya bisa juga menginjakkan kaki di Trowulan Mojokerto

Berkat jasa GPS akhirnya perjalanan dari Sidoarjo menuju Trowulan berjalan lancar,skitar 1.5 jam kamipun sampai juga di tujuan.Sebelum menuju jalan kecil tempat museum dan waduk / kolam besar berada,dari jalan besar menuju Jombang itu kita akan melewati gapura besar bingitz.Itulah gapura bekas Majapahit.Gapuranya masih berdiri kokoh,gapuranya saja sudah memperlihatkan hebatnya kerajaan ini dimasanya.Bulu kuduk rasa berdiri saat memasuki situs ini.Apalagi saat guide di museum menjelaskan detil2 artefak n peninggalan kerajaan.Rasa kagum kita punya kerajaan yang maha megah n begitu disegani negara tetangga.Entah kapan kita bisa berjaya seperti ini lagi.
Di museum

Walau tak semua situs bisa saya datangi,karena keterbatasan waktu dan situsnya yang letaknya berpencar-pencar,hari itu saya hanya bisa melihat waduk/kolam bekas pengairan kerajaan yang terletak tak jauh dari museum dan candi Bajang Ratu.Tak seperti candi-candi pada umumnya,candi disini dari susunan batu berwarna coklat.Gapura besarnya ( yang disebutkan diatas tadi ) juga berwarna coklat.
Candi Bajang Ratu

ini bekas pemukiman wkt jaman kerajaan,rata2 terbuat dari batu.karena kerajaan ini skitar abad 12 akhir sampai abad 17




Skitar Trowulan sebenarnya ada patung Budha tidur seperti di Bangkok,yang katanya patung kedua terbesar setelah di Bangkok.Sayang malam kan menjelang,kamipun balik ke Sidoarjo sambil membayangkan Majapahit dahulu kala.


Puding Roti Tape Singkong




Bahan ;...
8 lembar roti tawar,buang pinggirannya, 1 cup susu putih cair tawar, 7 sdm gula, 3sdm terigu, 3 sdm mentega yg dilelehkan, 1 sdt vanilla bubuk, 3 butir telur n tape secukupnya / 1 potong besar
Taburan; kacang almond or meses u/ puding roti kukus dan keju u/ puding roti dioven

Cara membuat :
sobek2 roti tawar,rendam dgn susu,sisihkan.kocok telur n gula sampai putih,masukkan terigu,lalu mentega cair n vanilla.masukkan campuran roti,tape singkong n susu kedlm adonan.campurkan kacang tuangkan adonan ke loyang or pinggan tahan panas yg sdh diolesi mentega.beri taburan keju parut or meises
**kl yg dikukus slama 35menit,lapisi bagian atas kukusan dgn serbet sblm ditutup
**kl yg dioven panggang suhu 180'C slama skitar 40 menit atau terlihat kecoklatan
 

Thursday, 9 January 2014

Bromo ( 9-10 November'13 )




Bromo salah satu impian saya selama menetap di Jawa Timur.Ingin sekali melihat langsung panoramanya yang memikat,yang selama ini saya hanya bisa lihat di kalender atau di google.

Kali ini perjalanan menyusuri Bromo dimulai dari Sidoarjo.Jelang tengah hari kami mulai perjalanan ini,melewati Pasuruan sampai Probolinggo.Menuju Cemoro Lawang perjalanan mulai menanjak dan berliku.kami dengan mobil pribadi,sampai Yoschi Hostel menempuh 3 jam an dari Sidoarjo.Kamar Yoschi yang berdinding bilik cukup berisik saat malam.Pinginnya menginap di Lava View Lodge yang viewnya menghadap langsung ke Bromo,tapi harganya itu loh hheehe....Namanya juga mencari yang pas di kantong.

kamar yoschi hostel


pemandangan di depan yoschi hostel


pemandangan skitar cemoro lawang

indahnya sunrise






Di Yoschi ini ada beberapa tipe kamar,yang kami ambil 1 kamar dengan kamar mandi diluar
( Rp.200.000) dan 1 kamar dengan kamar mandi didalam bisa muat 3 orang (Rp.300.000),sayangnya kamar mandinya tidak ada air panasnya...bbbrr,boro-boro mau mandi,buat wudhu aja airnya dingin banget.Menurut referensi beberapa blog,makanan di Yoschi ada yang enak.Tapi saya sore itu menyusuri Bromo ke dekat pintu gerbangnya,ada banyak warung disana.Ada satu penjual sate ayam yang cukup laris manis sore itu selain penjual bakso,pastinya itu yang hangat2 laris di Bromo.Baju hangat,kupluk,sarung tangan,masker,kacamata item kudu dibawa buat berpetualang.Bukan hanya bwat narsis saja tapi hujan debu pasir setelah berada di Bromo akan menutupi seluruh baju sampai ke kepala.Anginnya itu yang ga kuku...^_^ ..Hal lucu tentang tukang bakso ini,yang pagi-pagi subuh ikutan ke Pananjakan ditempat menunggu sunrise.Benar-benar salut buat abang tukang bakso,ngegas habis-habisan pasti perjuangan berat demi sesuap nasi mencapai Pananjakan dengan motornya,ckckkk...

Setelah survey mendadak sharing jeep hardtop untuk ke Pananjakan dan Bromo,akhirnya diputuskan pesan jeep dari hostel saja.Rp.125.000 / orang.Karena kami tak cukup 6 orang,kalau sewa satu jeep sekitar Rp.500.000,kalau ditambah ke bukit teletubbies dan pasir berbisik Rp.650.000.Pernah baca katanya ada ojek juga,tapi sedari sore mencari-cari tak bertemu tuch tukang ojek.


Jam 3 dibangunin sama orang hostel untuk siap-siap ke Pananjakan,walaah ternyata ga musim liburan saja menuju Pananjakan ramainya minta ampun,macet...Sampai Pananjakan,sudah mulai tampak semburat kuning muncul...waaaw indahnya,ga nyangka bisa sampai kesini dan menyaksikan keindahanMu Ya Allah...Subhanallah.Lalu lanjut ke Bromo dan naik kuda sampai dekat tangga kawahnya.Benar-benar pengalaman yang tak terlupakan.Pulangnya kami via Tongas,lebih cepat sampai Sidoarjo.ga nyampai 3 jam.Alhamdulillah...