Saturday, 3 June 2017

Rumah: Surga dan Istanaku




Apa yang menyenangkan hati,membuat damai dan dirindukan selain pulang ke rumah.Berkumpul bersama keluaga dan merasakan kehangatannya.Sejauh kaki melangkah,berkelana ke belahan bumi lain tak senyaman tidur di rumah sendiri.Home sweet home…
 
Itulah yang kami ( saya dan suami ) lakukan bagaimana membuat rumah senyaman mungkin.Kami merenovasi rumah yang sudah ditempati lebih dari 25 tahun ini pada tahun 2015 ( rumah ini warisan dari bapak saya ).Sudah banyak memang kerusakan-kerusakan ( pastinya ),dari atap bocor,genteng yang sudah menua,lantai rumah yang sudah banyak retak dan yang menjadi kerusakan fatal adalah kusen dan tiang-tiang penyangga yang dimakan rayap.Di Jakarta dan daerah sekitar pulau Jawa kendala besar dalam membangun rumah adalah tanahnya yang banyak rayap.Tapi sekarang berkat perkembangan desain dan teknologi,pemakaian kayu untuk kusen bisa diganti dengan aluminium dan atap bisa diganti dengan rangka baja.Memang memakan bujet agak tinggi tapi untuk jangka panjang,hal ini patut diperhitungkan.


Untuk ukuran rumah yang mungil dengan luas tanah 120 m2 dan luas bangunan 200 m2 ( rumah tingkat ) tak banyak perubahan dalam tata letak ruang.Dengan ruang tamu serta dapur mungil, 4 kamar tidur,4 kamar mandi dan ruang baca di lantai atas.Kami hanya merubah bentuk depan serta mengganti keramik lantai dengan granit,atap diganti rangka baja,genteng diganti dengan genteng beton,kusen jendela diganti dengan aluminium,pintu rumah menuju ruang tamu lantai bawah diganti model dua bukaan pintu sesuai model kekinian  ( dulu hanya satu pintu ),garasi dulu memakai kanopi,sekarang diganti dengan beton dimana lantai atas garasi dijadikan tempat menjemur pakaian,penambahan satu kamar plus kamar mandi di lantai atas serta penambahan ornamen batu alam di tiang teras dan halaman kecil depan rumah sesuai konsep rumah minimalis yang ingin kami wujudkan dan dengan dana renovasi yang tidak terlalu besar.
Rumah sebelum renovasi
 
Rumah setelah renovasi

sarang rayap yang menggerogoti tiang penyangga rumah


Sketsa tata letak ruang rumah kami,menyisakan ruang belakang yang terbuka untuk sirkulasi udara dan pencahayaan

Untuk perabotan dan interior rumah sementara ini kami masih memakai konsep sebelum renovasi.Tapi saya sangat tertarik untuk menerapkan tema shabby chic untuk interior hunian.Secara sesuai bujet dan tidak akan mengganti/membuang  perabotan yang ada dirumah.Hemat kan? Apalagi perabotan dirumah ini juga mendukung tema shabby chic,banyak perabotan jadul yang saya punya berwarna coklat yang bisa dirubah ke warna  pastel ( baby pink, mint, grey ataupun baby blue  ) dan putih serta bisa dipadu padankan dengan elemen apapun dengan bujet yang rendah.


Mungkin ada yang belum tahu apa itu shabby chic? Shabby chic adalah gaya interior yang sedang hits saat ini yang pada mulanya adalah sebuah merek retail perabot rumah yang terkenal di sekitar tahun 1989. Shabby berarti usang atau lusuh dalam bahasa Indonesia. Yang arti spesifiknya adalah pemilihan perabot yang ditekankan pada tampilnya perabot-perabot lawas. Dengan sedikit polesan dan kombinasi maka perabot bekas tadi bisa tampil chic. Konsep penataan ruangan memang terkesan menjadi feminin.Tapi saya ga akan egois,menimbang mata suami melihat ruangan terlalu feminin,maka saya akan menerapkan konsep ini dengan pemilihan warna perabot berwarna putih,grey,baby blue dengan  dekorasi ( tirai,taplak meja,pernak pernik ) sentuhan warna terang seperti merah,kuning dan oranye. Kita bisa memadukannya dengan aksen mengelupas (dilated) pada perabot untuk menguatkan kesan Shabby.


Dinukil dari website Rocking Mama,salah satu unsur kuat dalam Shabby Chic  adalah bahan dan motif tekstil yang digunakan dalam ruangan.Baik itu sebagai tirai, taplak, atau sarung bantal sampai pelapis pernak-pernik.Motif floral adalah motif yang paling sering dipilih.Itu sebabnya ruangan yang bergaya shabby chic cenderung beraura feminin.Namun kita masih bisa memilih  motif lain juga , misalnya seperti polkadot (dengan warna pastel tentunya) ataupun motif-motif klasik yang simpel dan tidak terlalu ramai. Adapun jenis tekstil,bisa menggunakan bahan linen atau katun. Nah, kalau mau, supaya menambah kesan ‘chic’-nya, bisa juga menambahkan aksen renda atau border sebagai pemanis


Untuk pernak-pernik yang dipilih biasanya yang bergaya oldies ataupun yang berkesan feminin dengan motif floral. Sekarang ini banyak sekali pernak-pernik shabby yang cantik dijual dengan harga terjangkau melalui Instagram dan toko online.
 

Sudah banyak referensi yang saya lihat di internet untuk mewujudkan gaya shabby chic yang disesuaikan dengan rumah mungil kami,jadi tak berkesan terlalu banyak perabot dan membuat ruangan menjadi penuh.Seperti konsep untuk ruang tamu,ruang makan,dapur,kamar mandi dan kamar tidur.Seperti foto-foto dibawah ini :
Inspirasi untuk ruangan tamu dan ruang makan yang mungil

 dengan penambahan warna terang



inspirasi dapur dengan tambahan aksen shabby chic
Kamar yang teduh dengan penempatan warna putih yang kuat
 
Kamar mandi yang juga menekankan warna putih
kursi teras yang bisa ditambahkan bantal berwarna pastel

Taman mungil di pekarangan bisa ditambahkan rak bunga warna baby blue dengan memanfaatkan kayu-kayu bekas renovasi

Kami punya lemari lawas seperti ini,bisa disulap dengan warna putih khas shabby chic

Begitupun kulkas jadul yang selama ini hanya jadi pajangan ( karena sudah tak berfungsi ) bisa dicat ulang ala shabby chic

pernak pernik pajangan yang bisa diambil dari botol-botol minuman bekas

Toples jadul jadi ciamik

Good idea,saya juga punya teko jadul seperti ini,bisa ditaruh di meja makan atau di dapur

Kami punya juga lemari seperti ini,bisa ditaruh di lantai atas di ruang baca,dicat berwarna grey dengan teknik kelupas

inspirasi perabot untuk kamar anak,kalau anaknya laki-laki tinggal hilangkan saja cat pinkynya yaa...

keren...bekas rantang jadul juga bisa cantik


Kami punya kaca cermin seperti ini tapi yang ditempel di dinding,perabotan jepara dibeli orang tua saya lebih 35 tahun lalu.inspirasi menarik bisa diganti catnya untuk ditaruh di kamar tamu di lantai atas

Lemari bercat putih di kamar tidur utama

ornamen jendela tua bekas ini juga sangat menarik

Kayu bekas jadi kece untuk pajangan di kamar mandi

Untuk pekarangan yang kecil,kami menyisiati dengan kolam ikan kecil yang kami beli jadi di dekat kampus UI Depok.Ditambah tanaman air seperti apu-apu,pegagan,melati air dan bambu air,pernik-pernik potnya disesuaikan dengan pekarangan yang memakai batu alam.Gemericik air di kolam serta ikan-ikan berwarna warni yang berenang menambah keteduhan dan kenyamanan di rumah. 
 
Kolam dan bunga penghias halaman mungil hunian kami


Secara keseluruhan,saya dan suami selalu mempertimbangkan dana yang kami punya baik untuk renovasi dan interior hunian.Jadi kami tak mau sampai mencari tambahan pinjaman dana yang  besar untuk sesuatu hal yang akan menjadi beban kedepannya.


Semoga konsep,tips dan trik yang kami terapkan,bisa jadi referensi di hunian mungil lainnya.Dengan dana terbatas tak menghalangi untuk merubah hunian makin cantik,nyaman dan tentunya menjadikan rumah sebagai "surga dan istanaku”

Cekidot juga inspirasi :





NB : Sumber foto inspirasi shabby chic dari pinterest dan berbagai website 


Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh RumahHokie.com



2 comments:

Yoyoz Wijianto (Admin) said...

keren, rumah idaman saya banget

vivi sanusi said...

siiip mas,saya juga pengennya gt.mdh2an terwujud...thanks dah mampir ke blog saya

Post a Comment