๐ปSawang Sinawang๐ป
Aku melihat hidup orang lain begitu nikmat, Ternyata ia hanya menutupi kekurangannya tanpa berkeluh kesah..
Aku melihat hidup teman2ku tak ada duka dan kepedihan, Ternyata ia hanya pandai menutupi dengan mensyukuri..
Aku melihat hidup saudaraku tenang tanpa ujian, Ternyata ia begitu menikmati badai ujian dlm kehidupannya..
Aku melihat hidup sahabatku begitu sempurna, Ternyata ia hanya berbahagia menjadi apa adanya..
Aku melihat hidup tetanggaku beruntung, Ternyata ia selalu tunduk pada Allah untuk bergantung..
Maka
aku merasa tidak perlu iri hati dengan rejeki orang lain.. Mungkin aku
tak tahu dimana rejekiku.. Tapi rejekiku tahu dimana diriku..
Dari lautan biru, bumi dan gunung, Tuhan telah memerintahkannya menuju kepadaku...
Tuhan yang Maha pengasih menjamin rejekiku, sejak 9 bulan 10 hari aku dalam kandungan ibuku..
Amatlah
keliru bila berkeyakinan rejeki dimaknai dari hasil bekerja.. Karena
bekerja adalah ibadah, sedang rejeki itu urusan-Nya..
Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang dijamin-Nya, adalah kekeliruan berganda..
Manusia membanting tulang, demi angka simpanan gaji, yang mungkin esok akan ditinggal mati..
Mereka lupa bahwa hakekat rejeki bukan apa yang tertulis dalam angka, tapi apa yang telah dinikmatinya..
Rejeki
tak selalu terletak pada pekerjaan kita, sang Pencipta menaruh berkat
sekehendak-Nya.. Ikhtiar itu perbuatan.. Rejeki itu kejutan..
Dan yang tidak boleh dilupakan, tiap hakekat rejeki akan ditanya kelak..
"Darimana dan digunakan untuk apa" Karena rejeki hanyalah "hak pakai", bukan "hak milik"...
"Darimana dan digunakan untuk apa" Karena rejeki hanyalah "hak pakai", bukan "hak milik"...
Bila aku iri pada rejeki orang, sudah seharusnya juga iri pada takdir kematiannya....
Jangan lupa doakan sesama dan sedekah terbaiknya..
No comments:
Post a Comment