Catatan Ichiyo : Perempuan Miskin di Lembar Uang Jepang
Ichiyo
Higuchi adalah gadis Jepang biasa. Ia terlahir dengan nama Natsuko
Higuchi, sebelum mengambil keputusan besar untuk mengganti namanya
menjadi Ichiyo Higuchi. Ia menjalani hari-hari yang sulit dan
melelahkan. Berpindah-pindah dari rumah yang satu ke rumah yang lain
karena kondisi keluarga yang miskin.
Sepeninggal
ayahnya, yang paling berpengaruh bagi bakat sastranya, Ichiyo menjadi
anak yang paling bertanggung jawab untuk menjaga keluarganya. Pekerjaan
apa pun ia lakukan demi semangkuk nasi, sup miso shiro, dan acar bagi
keluarganya. Mulai dari menulis cerpen dan novel, berdagang, hingga pekerjaan seperti mencuci dan menjahitkan kimono orang lain.
Perjalanan
hidup mengarahkan Ichiyo menjadi penulis. Menjadi penulis perempuan
pada zaman Meiji adalah hal yang hampir mustahil, namun tekad dan
semangat Ichiyo akhirnya membawanya menjadi salah satu penulis yang
paling diperhitungkan di Jepang. Sayang, kesehatan yang terus memburuk
akibat penyakit tuberkulosis yang menggerogoti Ichiyo mengantarnya pada
ajal di usia belia, 24 tahun.
Di akhir hidupnya,
barulah sajak dan novel-novelnya dibaca dan dihormati oleh warga Jepang.
Beratus-ratus tahun kemudian wajahnya diabadikan pada mata uang kertas
5.000 yen Jepang. Sebuah penghormatan dan kedudukan yang tak pernah
dicapai oleh perempuan Jepang mana pun.
No comments:
Post a Comment