Thursday 11 June 2015

Belitung ( 28 - 31 Mei 2015 )

Trip kali ini cukup ramai dan meriah karena 10 orang yang ikut.Seru dan menyenangkan dengan teman-teman satu SMA dulu,berasa balik lagi di umur belasan.Ditambah driver merangkap fotografer yang gape bingit mengarahkan dan mengambil spot-spot ok.Salut tuk Pak Maman yang rela juga jungkir balik di Pulau Lengkuas dan manjat-manjat batu sebesar gajah di Tanjung Tinggi demi kita.Orangnya ramah,sopan,penyabar dan baik,Rekomendasi kalau pilih beliau jika mau ke Belitung...
horee dapat bintang laut di Pulau Pasir




Hari 1  ( Tgl 28 Mei 2015 )-- Setelah mendarat di Bandara Hanandjoeddin Tanjung Pandan Belitung yang tak begitu besar,kami bernarsis ria dahulu di depan pesawat Garuda yang memakai logo jadul.Jadi ingat waktu bersama ortu naik pesawat di tahun 70-80an.

Demam Batu Akik ...para penjual batu akik,batu satam dan batu kinyang di Tanjung Tinggi
















Melaju ke pusat kota Tanjung Pandan,bersemangat mencoba Mie Atep yang banyak direkomendasikan para blogger dan tentu saja Pak Bondan.Mie Atep yang tak jauh dari Tugu Batu Satam itu,ehmm rasanya agak-agak gimana yaa di lidah kita.Enak sich cuma rasa manis bercampur aduk tak bisa dibayangkan hehee...
Berlanjut menuju Tanjung Tinggi ( lokasi syuting film Laskar Pelangi,woww..takjub dengan batu-batu besar yang diciptakan Tuhan dan terhampar di tanah Belitung ) hujan deras membuat sedih,secara ga bakalan bisa bernarsis disana.Tak diduga sesampai di Tanjung Tinggi malah terang benderang.Alhamdulillah,rejeki anak sholeh... ^_^

Dari Tanjung Tinggi menuju kawasan kampung nelayan Tanjung Binga yang warganya berasal dari Bugis.Lalu menuju Bukit Berahu...Rehat sejenak disana menikmati pisang goreng dan uji nyali menjajaki 96 anak tangga menuju pantai Bukit Berahu...Dibayangkan pagi jam 4 sudah bersiap berangkat ke Bandara Soetta dan dalam keadaan kurang tidur banyak aksi panjat memanjat tak hanya di Tanjung Tinggi tapi juga di Bukit Berahu.Bukit Berahu memiliki beberapa villa yang keren,pantainya juga berpasir putih dan memang pantai di Belitung ini rata-rata berair jernih.Keren...tak bisa diungkapkan dengan kata-kata indahnya,apalagi setelah menikmati indahnya sunset Pantai Tanjung Pendam
anak sekolahan di Replika SD Laskar Pelangi / SD Muhammadiyah

@ Batu Mentas

@ Pulau Batu Berlayar

Rumah Pohon yang disewakan di Batu Mentas,sunyi senyap kalau malam nich huhuu...

@ Tanjung Tinggi

Nice View di Pulau Batu Berlayar

Rumah Keluarga Ahok

Aksi loncat berasa abegeh di Danau Kaolin...hati-hati encok buuu...hehee

narsis di RM Timpo Duluk

OTW pulau

@ Rumah Adat Belitung

+Bandara Hanandjoeddin 


Setelah sholat dan rehat sejenak di Central City 2 Hotel yang tak begitu jauh dari Pantai Tanjung Pendam,kami melanjutkan makan malam di Timpo Duluk,resto yang menyajikan pajangan dari peralatan masak memasak dan benda-benda tempo dulu.Ada telfon,parutan kelapa,bakiak,sepeda,alu-penumbuk beras jadul.Dan kamipun makan di piring kaleng,unik dan menarik konsep resto ini.Kami memilih  menu dulang,bisa untuk makan ber 4-5 orang / Rp.220.000,disajikan di dulang / nampan besar yang juga antik terbuat dari kaleng.Satu dulang isinya nasi,sup gangan / sup ikan yang segar dan maknyus serta pepes ikan,ikan goreng dan ayam.Sup gangan disini disajikan di belahan batok kelapa muda,ditambah potongan nanas dan kitapun bisa menyerut kelapa mudanya,dicampur sup,ehhm maknyus.Walaupun masakan Belitung tak terlalu medok bumbu dan rasanya juga ga pedas ( relatif,menurut saya loh ),yaa marilah kita coba menikmati keragaman kuliner nusantara.Beda bingit kalau kita wiskul di Bali,Lombok atau Padang yang berasa bumbu dan pedasnya.

Setelah bersantap malam,Pak Maman mengajak kami ke tempat tongkrongan anak muda Belitung.Tepatnya di depan Tugu Batu Satam dan pas maljum adalah malam anak muda berkumpul.Di Belitung tak ada mall,tak ada Pizza Hut,KFC atau franchise lainnya.Kotanya juga dihari biasa tak terlalu ramai,bisa dikata lengang.Jadi tempat nongkrong anak muda ya di warkop.Dan kami menikmati kopi Belitung ( yang banyak dibilang enak oleh para penikmat kopi ) di Warung Kopi Ake

Hari-2 ( Tgl 29 Mei 2015 ) Hari ini dimulai perjalanan ke Danau Kaolin,wuiih keren.airnya biru seperti di Kawah Putih Ciwidey.Danau ini adalah bekas penambangan timah dan tanahnya pun seperti pasir pantai tapi tajam dan lengket.Kalau kita akan mendarat di bandara Tanjung Pandan pasti melihat banyak danau-danau kecil berwarna warni,ya itulah bekas-bekas galian tambang timah dan Danau Kaolin ini salah satunya,yang berada tak jauh dari kota Tanjung Pandan.

Berlanjut perjalanan cukup jauh sekitar 1 jam ke Manggar dan Gantong di Belitung Timur,jalanan mulus dan naik turun serta berkelok-kelok menyambangi Replika SD Muhammadiyah / SD yang dipakai untuk syuting film Laskar Pelangi.Lalu menyambangi juga kediaman keluarga Pak Ahok.Disana ada workshop / rumah batik Belitung yang dikelola adiknya Pak Ahok,Pak Basuri - Bupati Beltim.Pas saya kesana,beberapa kain batik sedang dijemur setelah dicelup.Dan disana teman saya membeli sirup Jeruk Kunci yang maknyus,seperti jeruk kunci yang disajikan di resto Timpo Duluk dan di Mie Atep.Segeeer...Jeruk kunci ini bentuknya kecil daripada jeruk nipis,rasanya khas dan beda daripada jeruk kebanyakan dan jadi salah satu oleh-oleh andalan Belitung.

Tak jauh dari kediaman keluarga Pak Ahok,kami ke Museum Kata Andrea Hirata.Menurut Pak Maman,rumah asli AH berada di depan museum ini.Rumah AH berbanding terbalik dengan rumah keluarga Ahok yang megah dan luas.Dan memang rata-rata rumah di Belitung ini juga tak ada yang megah sekali,malah serasa saya pulang kampung ke BukitTinggi.Rumah nenek saya mirip rumah-rumah disini,rumah kayu panggung dan ada kolam/bak airnya di halaman depan.Jadi teringat masa kecil saya suka main air dan nyemplung ke bak itu dan dikejar-kejar dimarahi om saya,hehee...

Disini saya tak banyak membahas tentang Museum Kata AH ( karena saya belum pernah membaca novel beliau,maafkan saya bang AH hehee.Tapi setelah melihat museum ini,saya kepo dan bertekad secepatnya  akan membeli novel tetralogi Laskar Pelangi,berikut novel terbarunya yang berjudul Ayah ).Yang pasti di Museum ini penuh 'kata-kata' yang diwakili lewat foto / lukisan,kata-kata yang terpapar di semua dindng museum dan benda-benda kuno yang sepertinya mewakili alur cerita di novel beliau.Ada suatu sudut,meja 'kantor pos' jadul yang berada tak jauh dari tungku Kupi Kuli, yang kata teman-teman penikmat kopi sangat enak kopi susunya.Kopi diseduh dari ceret yang dijerang di tungku kayu,mengingatkan akan tungku jaman baheula.Disana dijual juga kopi bubuknya,Kupi Kuli kabarnya olahan sendiri dan rasanya maknyus.Kita bisa menikmati secangkir kopi ditemani pisang goreng di meja ala warung kopi di kampung.Dan yang lebih unik cangkirnya yang imut dan saya membeli cangkirnya di supermarket Puncak di Tanjung Pandan.Kopi nikmat dengan cangkir unik,memang di museum ini penuh keunikan dan seru untuk bernarsis lebay hehee

Dari Museum Kata,kami maksi di RM Fega yang sempat saya baca di Tripadvisor banyak yang mengatakan mahal makan disini..Tapi senjata utama sebelum memesan makanan adalah menanyakan harganya terlebih dulu,secara di buku menunya tak tertera harga makanannya.Restonya memang viewnya bagus dengan dangau kecil bekas galian tambang timah serta bangunan resto dibuat unik seperti kapal,seakan kita sedang makan di geladak.Kami ( ber 10 orang ) memesan gangan ikan tenggiri,tenggiri bakar,tauge ikan asin,kangkung terasi serta minuman teh manis dan jeruk kunci hangat dengan membayar Rp.455.000.Ya tak terlalu mahal juga dibandingkan dengan harga di resto Jakarta,standardlah.Mungkin terasa mahal buat daerah kecil seperti Belitung.Yup RM Fega memang jadi rekomendasi dari driver,guide dan travel agent,karena waktu kami kesana semua wisatawan yang ke BelTim banyak yang maksinya disini.

Balik ke kota Tanjung Pandan,kami singgah dulu ke Vihara Dewi Kwan Im,lokasi vihara dekat Pantai Burung Mandi yang juga berpasir putih dan bersih.Sayangnya kami tak mampir ke Pantai Lalang yang juga cantik yang punya ciri khas ada cangkir raksasanya.Setelah dari vihara,kami menuju Batu Mentas yang merupakan kawasan outbond serta tempat penangkaran tarsius,hewan imut bermata lebar seperti koala.Disini juga ada beberapa rumah pohon yang disewakan,rumahnya boleh dari kayu tapi kamarnya bersih dan kamar mandinya modern seperti di hotel berbintang.Masuk kawasan ini dikenakan tiket Rp.10.000 / orang.

Setelah dari Batu Mentas,kami hunting souvenir di Outlet Tanjung yang menyediakan kaos,mangnet kulkas,gelang,kalung,pajangan ala Belitung.Berlanjut ke Toko Kerupuk Keluarga,berhubung sedang mati lampu akhirnya kami menuju toko Klapa membeli bermacam-macam kerupuk juga terasi dan abon ikan.Dan makan malam ini diserahkan ke driver ke sebuah resto yang tak jauh dari Klapa,Hari ini benar-benar cerah dan perjalanan sangat seru dan menyenangkan.

Hari-3 (  Tgl 30 Mei 2015 ) Pagi hari sekitar pk.5.30 Pak Maman yang on time sudah menanti kami untuk mengacak-acak pasar tradisional yang berdekatan dengan Pelabuhan Tanjung Pandan.Kami membeli tauco,ikan asin tenggiri dan gabus serta jeruk kunci ( 1 kg jeruk kunci Rp.22.000 ).Sudah lelah menawar tak bergeming tuch yang dagang,Tahu yang beli wisatawan keles ya…Percuma jiwa mak-mak yang suka tawar menawar tak berlaku disini hehee…

Yang membuat tertawa adalah ketika saya mengajak teman-teman makan Soto Mak Janah pagi ini,ehh teman saya yang merasa lidahnya tak kompromi dengan masakan Belitung langsung menolak mencoba.Kasihan bingit Mak Janah jadi tertuduh sotonya tak enak,hehee…Padahal banyak yang bilang sotonya maknyus lhoh.

Hari ini saatnya menjelajahi pulau-pulau indah di Belitung Barat,Pulau Batu Berlayar,Pulau Pasir dan iconnya Pulau Lengkuas yang terkenal dengan mercusuar yang sudah ada sejak jaman Belanda.Ayo siapa berani dan kuat menjajaki 300 lebih anak tangga mercusuar ini? Saya jangankan menjajaki mercusuar,naik ke batu-batu besar di beberapa pulau ini saja sudah ketar ketir,Tapi secara rame-rame jadi enjoy aja.Yang menarik memang pulau-pulau disini bukan seperti pulau biasanya,pulau disini ya berisi tumpukan batu-batu besar yang menyebar dan indah.Cuma di Pulau Lengkuas yang ada pohon-pohonnya dan jadi spot snorkeling dan diving.Dan seperti tempat lainnya,pantainya berair jernih dan pasir di pulau-pulau ini juga putih.Menjelajahi pulau naik kapal kecil dari Pantai Tanjung Kelayang.Kalau ingin berhemat,bisa membeli makanan dulu untuk makan siang di Tanjung Pandan,karena makanan di Pulau Lengkuas cukup mahal.

Setelah puas menjelajahi pulau,kami balik ke penginapan dan sore hari ini kami ke toko souvenir batu-batuan di dekat Tugu Batu Satam.Alamak batu satam yang sudah diikat titanium dihargai Rp.250-450.000.Belum Batu Kinyang yang unik,ada butiran-butiran pasir didalam batunya.Harga batu akik memang gila-gilaan.
Berlanjut ke Supermarket Puncak,menemani teman saya yang kepincut gelas kopi yang dipakai di Kupi Kuli kemarin.Tadi pagi mengacak-acak toko di pasar tak ada itu gelas,Alhamdulillah di supermarket ini banyak gelas-gelas kecil unik seperti di Kupi Kuli seharga Rp.3000/buah.Lalu kami bernarsis ria di Museum dan Rumah Adat Belitung yang berbentuk panggung,Karena dating sore,rumah adatnya sudah tutup.Kami cukup puas berfoto di depan rumah.Berlanjut mencoba pempek Mama Rio yang sepertinya tempat ini juga banyak didatangi para wisatawan.Sore itu cukup ramai yang makan disini.Tekwan,pempeknya enak tapi kuah pempeknya tak terlalu pedas.

Ditutup malam ini dengan makan martabak dan mengitari malam yang riuh di seputaran Pantai Tanjung Pendam.Selain berjejer kafe-kafe dengan live musicnya,ternyata malam ini juga sedang diselenggarakan Pemilihan Bujang dan Dayang Belitung,sehingga suasana makin ramai.Berbaur dengan penduduk setempat ternyata seru juga.Tapi kami tak lama disini,karena esok pagi kami sudah harus meninggalkan Belitung yang indah ini.

Hari -4 ( Tgl 31 Mei 2015 ) Saatnya berpisah dengan Belitung dan Pak Maman yang baik hati yang telah menemani hari-hari kami disini.

Dalam perjalanan kami ke Belitung ini,kami tak menggunakan travel agent tapi manage sendiri.Alhamdulillah berkat browsing di internet dikumpulkan berbagai referensi tempat wisata yang menarik dan mendapatkan rental mobil Elf dan Hiace yang bagus,driver yang ramah dan baik serta hotel yang juga bersih dan nyaman.Bagi yang ingin jalan sendiri tanpa travel agent memang jatuhnya lebih murah,apalagi kalau rombongan banyak seperti kami.Patungan rental mobil serta sewa perahu ke Pulau Lengkuas juga jadi lebih murah.

Referensi :

**Sewa perahu,jaket safety dan pelampung ke Pulau Lengkuas dengan Pak Kuku ( 085367921224 ),pesanlah perahu jauh-jauh hari bila musim liburan agar tidak kehabisan saat tiba kesana.
**Untuk kuliner RM Timpo Duluk dan RM Fega sangat menarik tempatnya,bisa menghubungi ke Ibu Wulan ( 087825006103 ) untuk reservasi tempat di RM Timpo Duluk,karena resto ini tidak terlalu luas.
**Untuk rental mobil innova/avanza bisa menghubungi Dimas ( 081328104963 ) ataupun Wilky ( 081368217666 ) untuk menyewa Elf dan Hiace dengan driver Pak Maman, si bapak berkumis yang baik hati ^_^
**Tempat lain yang bisa dikunjungi adalah Museum Geologi / Museum Pemda Belitung. Bisa juga mengunjungi rumah jadul Tuan Kuase yang tak jauh dari Pantai Tanjung Pendam.Bila waktu cukup luang bisa mengunjungi Belitung Selatan yang juga indah dengan Pantai Penyabong,Teluk Gembira dan Batu Baginda
 **Berwisata ke Belitung bila ingin murmer tak akan menghabiskan uang lebih dari Rp.2.000.000,bila dapat tiket pesawat dan penginapan yang murah.Kendalanya kalau pergi cuma berdua atau bertiga memang agak mahal patungan rental mobilnya,karena di Belitung tak ada angkutan umum.Tapi setahu saya ada rental motor juga.
**Sinyal kuat disini Telkomsel dan Xl,saya dan teman yang pakai kartu 3/tri tuk internet tak dapat sinyal disini

sirup jeruk kunci...segeeer...


jeruk kunci

ikan asin

oleh-oleh kerupuk,ikan asin dan gelas unik "kupi kuli"
 

Menjaring matahari senja di Pantai Tj.Pendam

Piring kaleng dan makan di dulang @ Timpo Duluk

Add caption

Batik de Simpor di Rumah Batik Kelrg Ahok

Batik yang lagi dijemur

keren...@Museum Kata

Kupi Kuli yang maknyus

view keren @ RM Fega

yihaa...Vihara Dewi Kwan Im

kamar hotel yang bersih dan nyaman @ central city 2

belanja ke pasar tradisional...bersih pasarnya,jadi malu ma Pasar Depok yang kumuh

mejeng pagi di Tugu Batu Satam


Pulau Lengkuas dengan mercusuarnya yang kesohor
   



Batu Satam di toko souvenir...mehong boo

Pempek Mama Rio...maknyus