Saturday 25 July 2015

Pengingat Di Hari Anak Nasional ( 23 Juli 2015 )

Baik utk pengingat bg kita semua di Hari Anak Nasional ...
Copy paste dari kelompok sebelah ..

Saya melihat komentar ini di FB, path, bbm, wa dan medsos lainnya dan merasa terdorong untuk membaginya.
Seorang pria mengirim kamu permintaan jadi friend. Kamu tak mengenalnya, tapi profile picturenya bagus, jadi kamu menerima permintaan friendnya.

Hari ini hari pertama sekolah anak perempuanmu. Dia terlIhat SANGAT manis dalam baju seragamnya, sehingga kamu memotonya dan memamerkannya di FB, path, bbm, wa dan medsos lainnya supaya semua teman dan keluargamu bisa melihat.

Kamu sangat gembira mengantarkannya ke sekolah sehingga kamu ‘Check in’ di sekolahnya di FB dengan komentar: ‘Tak disangka dia sudah besar. Begitu cepatnya waktu berlalu. Aku orang tua yang bangga.’

Sementara itu, pria misterius yang permintaan friendnya kamu terima tadi pagi menyimpan foto anak perempuanmu dalam baju seragamnya ke dalam hpnya dan mengirimnya ke 60 pria dewasa lainnya dengan teks:

‘Anak perempuan India. Umur 5 tahun. Rambut coklat. Mata hitam. Rs. 70,000.’

Bukan saja kamu memberi foto anakmu ke pedagang anak, kamu juga memberi nama dan tempat sekolahnya dengan begitu saja.

Jam 3 sore kamu menjemput anakmu dari sekolah, tapi dia tak ada.

Tak kamu duga, anak perempuanmu telah dijual ke pedofil 43 tahun sebelum kamu meninggalkan sekolahnya pagi ini, dan sekarang anakmu sedang menuju ke Afrika Selatan dengan kepalanya tertutup tas, bingung, panik, dan menangis karena seorang pria yang tak pernah dia lihat sebelumnya, menjemputnya dari sekolah, dan sekarang dia tak tahu di mana orang tuanya berada, ke mana dia pergi, dan apa yang akan menimpanya.

JANGAN BERTEMAN DENGAN ORANG ASING DI MEDSOS

JANGAN MENULISKAN SEGALA TENTANG HIDUPMU DI MEDSOS

JANGAN GUNAKAN FOTO ANAKMU SEBAGAI PROFILE PICTURE

BAGIKAN INI DEMI SEMUA ANAK-ANAK DAN ORANG TUA

DITERUSKAN SEPERTI DITERIMA!

Subrata Banerjee. dalam Daxar Theus

Sumber: FB Yudi Antomi

Wednesday 22 July 2015

Siang Yang Panas di Pusat Batu Akik Rawabening ( 20 Juli 2015 )

Kembali ke Rawabening,setelah sekian lama tak menyambangi.Terakhir kesana beberapa tahun lalu sebelum booming batu akik mewabah.Saat ini terlihat nyata perbedaannya,pusat batu ini benar-benar menggeliat dan dengan omzet yang menggairahkan.Saya yang hanya pengamat ( selaku istri seorang pencinta batu ),ikut bahagia dengan para pedagang yang menikmati fulus jutaan bahkan milyaran hanya dari batu akik.

Seperti ungkapan kegembiraan si uda X yang saya ajak ngobrol,si uda asal Solok Sumbar ini berjualan di lapak kaki lima di Jatinegara,bisa menikmati omzet 21 juta rupiah dalam 3 bulan.Alhamdulillah,saya justru respek dengan para pedagang kecil seperti si uda X.Karena dengan boomingnya batu akik ini,mereka yang pedagang kecil justru terangkat dan otomatis perekonomian mereka lebih membaik.Begitu juga dengan para tukang poles,asah dan potong batunya.Mereka sedang menikmati kejayaan batu akik.Bahkan di sekitar bekas bedeng-bedeng ( yang dulu dipakai untuk penampungan sementara,waktu gedung JGC dibangun ), sekarang juga banyak kios-kios sederhana berdiri.Mereka yang tak sanggup menyewa toko di JGC yang kabarnya harga sewanya sudah ratusan juta setahun,boleh berpuas hati di lapak pinggir jalan atau kios sederhana yang panas.

Ada satu hal yang berbeda juga saat booming batu akik ini,sekarang banyak dijual ikatan batu untuk cincin,gelang dan liontin dengan berbagai macam model dan bahan.Bahkan dijual dengan harga kodian.Harga satu kodi lebih murah ( bahan titanium ) Rp.300.000.Tapi kalau beli satuan jauh lebih mahal Rp.50.000.Untuk ongkos ikatannya dikenakan biaya Rp.10.000 per batu.Sayangnya ikatan yang ada tak ada untuk bros,coba ada ya pasti  keren juga nich dipakai padanan jilbab.

Memang ya harga batu-batu ini melonjak drastis,beberapa tahun lalu batu-batu kodian hanya Rp.20.000.Sekarang dijual perbuah Rp.10.000.Bahkan kalau melongok ke lantai 1 JGC ini,batu-batu yang lebih mahal harganya,memang lebih keren dan bagus,dan saya hanya bisa menelan ludah ^_^ ..Batu seperti ruby,blue safir dihitung per karat.Harga per karat sekitar Rp.50.000-60.000,dan satu batu itu bisa 27-30 karat,jadi harganya sekitar Rp.1.500.000-2.000.000 per batu.Kalau ini jelas ya harganya,yang saya ga suka kadang orang-orang menjual batu-batu itu seenaknya saja,asal nyablak huhuuu...Kadang batu akik biasa dihargai sampai Rp.600.000....Tape dech...

Waktu saya kemarin kesana masih dalam suasana Lebaran,tapi yang hunting batu terlihat ramai dan banyak juga dengan pasangan masing-masing.Berarti banyak juga yang mendukung hobi suaminya yaa koleksi batu akik,hehee...


ayoo cari ukuran n ikatan batu yang pas...



kenapa ini foto jd kebalik?


jadi dech liontin...alhamdulillah

batu cincin yang sudah diikat

bebatuan yang lebih mahal di Lt.1




Tuesday 7 July 2015

Ayo Budaya Antri

MENGAPA PARA GURU DI AUSTRALIA LEBIH KHAWATIR JIKA MURIDNYA TIDAK BISA MENGANTRI KETIMBANG TIDAK BISA MATEMATIKA

Seorang guru di Australia pernah berkata kepada saya
“Kami tidak terlalu khawatir jika anak2 sekolah dasar kami tidak pandai Matematika” kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri.”
“Sewaktu ditanya mengapa dan kok bisa begitu ?”
Saya mengekspresikan keheranan saya, karena yang terjadi di negara kita kan justru sebaliknya.
Inilah jawabanya;
1. Karena kita hanya perlu melatih anak selama 3 bulan saja secara intensif untuk bisa Matematika, sementara kita perlu melatih anak hingga 12 Tahun atau lebih untuk bisa mengantri dan selalu ingat pelajaran berharga di balik proses mengantri.
2. Karena tidak semua anak kelak akan berprofesi menggunakan ilmu matematika kecuali TAMBAH, KALI, KURANG DAN BAGI. Sebagian mereka anak menjadi Penari, Atlet Olimpiade, Penyanyi, Musisi, Pelukis dsb.
3. Karena biasanya hanya sebagian kecil saja dari murid-murid dalam satu kelas yang kelak akan memilih profesi di bidang yang berhubungan dengan Matematika. Sementara SEMUA MURID DALAM SATU KELAS ini pasti akan membutuhkan Etika Moral dan Pelajaran Berharga dari mengantri di sepanjang hidup mereka kelak.
”Memang ada pelajaran berharga apa dibalik MENGANTRI ?”
”Oh iya banyak sekali pelajaran berharganya;” jawab guru kebangsaan Australia itu.
1. Anak belajar manajemen waktu jika ingin mengantri paling depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal.
2. Anak belajar bersabar menunggu gilirannya tiba terutama jika ia di antrian paling belakang.
3. Anak belajar menghormati hak orang lain, yang datang lebih awal dapat giliran lebih awal dan tidak saling serobot merasa diri penting..
4. Anak belajar berdisiplin dan tidak menyerobot hak orang lain.
5. Anak belajar kreatif untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebosanan saat mengantri. (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri)
6. Anak bisa belajar bersosialisasi menyapa dan mengobrol dengan orang lain di antrian.
7. Anak belajar tabah dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuannya.
8. Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrian belakang.
9. Anak belajar disiplin, teratur dan kerapihan.
10. Anak belajar memiliki RASA MALU, jika ia menyerobot antrian dan hak orang lain.
11. Anak belajar bekerjasama dengan orang2 yang ada di dekatnya jika sementara mengantri ia harus keluar antrian sebentar untuk ke kamar kecil.
12. Anak belajar jujur pada diri sendiri dan pada orang lain
dan mungkin masih banyak lagi pelajaran berharga lainnya, silahkan anda temukan sendiri sisanya.
Saya sempat tertegun mendengarkan butir-butir penjelasannya. Dan baru saja menyadari hal ini saat satu ketika mengajak anak kami berkunjung ke tempat bermain anak Kids Zania di Jakarta.
Apa yang dipertontonkan para orang tua pada anaknya, dalam mengantri menunggu giliran sungguh memprihatinkan.
1. Ada orang tua yang memaksa anaknya untuk ”menyusup” ke antrian depan dan mengambil hak anak lain yang lebih dulu mengantri dengan rapi. Dan berkata ”Sudah cuek saja, pura-pura gak tau aja !!”
2. Ada orang tua yang memarahi anaknya dan berkata ”Dasar Penakut”, karena anaknya tidak mau dipaksa menyerobot antrian.
3. Ada orang tua yang menggunakan taktik dan sejuta alasan agar anaknya di perbolehkan masuk antrian depan, karena alasan masih kecil capek ngantri, rumahnya jauh harus segera pulang, dsb. Dan menggunakan taktik yang sama di lokasi antrian permainan yang berbeda.
4. Ada orang tua yang malah marah2 karena di tegur anaknya menyerobot antrian, dan menyalahkan orang tua yang menegurnya.
5. dan berbagai macam kasus lainnya yang mungkin anda pernah alami juga.?
Semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua para orang tua juga para pendidik di seluruh tanah air tercinta. Untuk segera menyadari bahwa mengantri adalah pelajaran sederhana yang banyak sekali mengandung pelajaran hidup bagi anak dan harus di latih hingga menjadi kebiasaan setiap anak Indonesia.
Yuk kita ajari anak kita untuk mengantri.
(unknown source)