Monday 27 June 2016

Mengikisnya Moral dan Peradaban Bangsa ( Inilah Faktanya )

Buat kaum ibu,bagus nih artikelnya...cekidot,,,

Ketika bangsa Cina ingin hidup tenang, mereka membangun tembok Cina yang sangat besar.
Mereka berkeyakinan tidak akan ada orang yang sanggup menerobosnya karena tinggi sekali.
Akan tetapi 100 tahun pertama setelah tembok selesai dibangun, Cina terlibat tiga kali perperangan besar. Pada setiap kali perperangan itu, pasukan musuh tidak menghancurkan tembok atau memanjatnya, tapi cukup dengan menyogok penjaga pintu gerbang..Cina di zaman itu terlalu sibuk dengan pembangunan tembok, tapi mereka lupa membangun manusia. Membangun manusia seharusnya dilakukan sebelum membangun apapun. Dan itulah yang dibutuhkan oleh semua bangsa.


Ada sebuah pendapat yang mengatakan bahwa apabila ingin menghancurkan peradaban sebuah bangsa, ada tiga cara untuk melakukannya, yaitu:

1. Hancurkan tatanan keluarga
2. Hancurkan pendidikan
3. Hancurkan keteladanan dari para tokoh dan ulama.


Untuk menghancurkan keluarga caranya dengan mengikis peranan ibu-ibu agar sibuk dengan dunia luar, menyerahkan urusan rumah tangga kepada pembantu.
Para ibu akan lebih bangga menjadi wanita karir ketimbang ibu rumah tangga dengan dalih hak asasi dan emansipasi.


Kedua, pendidikan bisa dihancurkan dengan cara mengabaikan peran guru.
Kurangi penghargaan terhadap mereka, alihkan perhatian mereka sebagai pendidik dengan berbagai macam kewajiban administratif, dengan tujuan materi semata, hingga mereka abai terhadap fungsi utama sebagai pendidik, sehingga semua siswa meremehkannya.


Ketiga, untuk menghancurkan keteladanan para tokoh masyarakat dan ulama adalah dengan cara melibatkan mereka kedalam politik praktis yang berorientasi materi dan jabatan semata, hingga tidak ada lagi orang pintar yang patut dipercayai. Tidak ada orang yang mendengarkan perkataannya, apalagi meneladani perbuatannya. 


Apabila ibu rumah tangga sudah hilang, para guru yang ikhlas lenyap dan para ulama dan tokoh panutan sudah sirna, maka siapa lagi yang akan mendidik generasi dengan nilai-nilai luhur ? Itulah awal kehancuran yang sesungguhnya. Saat itulah kehancuran bangsa akan terjadi, sekalipun tubuhnya dibungkus oleh pakaian mewah, bangunan fisik yang megah, dan dibawa dengan kendaraan yang mewah. Semuanya tak akan berarti apa apa, rapuh dan lemah tanpa jiwa yang tangguh.
 

** Diadaptasi dari tulisan Jarred Diamond, penulis yang memperoleh penghargaan Pulitzer. Dalam sebuah pidatonya Jarred pernah mengatakan bahwa negara seperti: Indonesia, Columbia dan Philipina, merupakan beberapa peradaban yang sebentar lagi akan punah.

Warisan Ibu

*WARISAN IBU* _(perspektif ilmu Quantum Biologi Molecular)_ 

Teori terdahulu menyebutkan karakteristik dan sifat-sifat bawaan seorang anak diwariskan dari ibu dan bapaknya dalam proporsi 50 : 50. Artinya, ayah dan ibu memberikan sumbangan yang sebanding dan setara dalam diri seorang anak. Akan tetapi, penelitian biologi molekuler terbaru menemukan bahwa seorang ibu mewariskan 75% unsur genetikanya kepada anak, sedangkan bapak hanya 25%. Oleh karena itu, sifat baik, kecerdasan, dan kesalihan seorang anak sangat ditentukan oleh sifat baik, kecerdasan dan kesalihan ibunya.  Sebaliknya, sifat buruk, kebodohan, dan ketidak-taatan seorang anak sangat ditentukan oleh sifat buruk, kebodohan, dan ketidak-taatan ibunya.  

 Apa yang disabdakan Rasulullah Muhammad SAW, ternyata memiliki kesesuaian dengan fakta ini. Ketika seorang Sahabat bertanya kepada Baginda Nabi, mana yang harus diprioritaskan seorang anak, apakah ibunya atau ayahnya, beliau pun menjawab,  _“Ibumu, ibumu, ibumu...lalu Ayah mu”_. Proporsinya tiga berbanding satu (3:1). 

Mari kita lihat lebih jauh. Di dalam sel-sel manusia terdapat sebuah _organel_  yang memiliki fungsi sangat strategis, namanya   _mitokondria_. Organel berbentuk bulat lonjong ini berongga. Selaputnya terdiri atas dua lapis _membran_.  Membran dalam bertonjolan ke dalam rongga ( _matriks_ ) dan mengandung banyak enzim pernapasan. Tugas utama _mitokondria_ adalah memproduksi bahan kimia tubuh bernama *ATP*   _(adenosin triphosphat)_. Energi yang dihasilkan dari reaksi ATP inilah yang kemudian menjadi sumber energi bagi manusia. _Mitokondria_ bersifat semiotonom karena 40% kebutuhan protein dan enzim dihasilkan sendiri oleh gen-nya. _Mitokondria_ adalah salah satu bagian sel yang memiliki *DNA* _(deoxyribonucleic acid)_ sendiri, selebihnya dihasilkan gen di inti sel. Sekali lagi, dan ini sangat menarik, mitokondria hanya diwariskan oleh ibu, tidak oleh bapak. Mengapa? Karena mitokondria berasal dari sel telur, bukan dari sel sperma. Itulah sebabnya, investasi seorang ibu dalam diri anak mencapai 75%. Kita dapat berkata, inilah _*“organel cinta”*_ seorang ibu yang menghubungkan kita dengan Allah Swt dan alam semesta.  Tanpa kehadiran _mitokondria_, hidup menjadi hampa, tidak ada energi yang mampu menggelorakan semangat. Tanpa _mitokondria_, kita tidak dapat melihat, mendengar, sehingga akhirnya tidak dapat membaca, mencerna dan merasa. 

Oleh karena itu, jangan heran jika kontak batin antara ibu dan anaknya sangat kuat dan intens. Jarak sejauh apapun tidak bisa menghalangi sensitivitas hati seorang ibu. Hal ini memperlihatkan adanya energi cinta yang menembus dimensi. Teori _*superstring*_  yang kita ambil dari ilmu Fisika Quantum  dapat sedikit memperjelas hal ini.  Para ilmuwan di MIT, USA, yang tergabung dalam kelompok 18, menemukan sebuah _supersimetri_, yaitu sebuah persamaan matematika yang menciptakan ruang di alam semesta terdiri atas 57 bentuk dalam 248 dimensi. Konsep supersimetri menyebutkan, andai dunia ini dibagi-bagi menjadi bentuk apapun, sebenarnya hanya ada satu titik yang melingkupinya. Artinya, ilmu pengetahuan menemukan bahwa jarak itu tidak dapat membatasi jiwa dan ruh yang bersemayam dalam satu titik yang sama. Jika kita menggunakan konsep ini, dimana pun berada, hati seorang ibu selalu berada di titik yang sama. Itulah sebabnya, apa yang dirasakan anak dan apa yang dirasakan ibu, bioelektriknya berada pada titik yang sama. _Mitokondria_ nya berada dalam posisi yang sama sehingga titik pertemuannya pun sama. Dengan kata lain, perasaan seorang ibu kepada anaknya bagaikan perasaan dia terhadap dirinya sendiri...  

Jadi, saudara-riku tercinta... Jika anda ingin mendapatkan anak yg berkualitas, maka kondisikan sang ibu lebih dahulu agar menjadi pribadi yg berkualitas...  😊❤💕 
 *الله أكبر!* *Allahu Akbar!*

 Sumber : buku  _"The Secret of Mother"_

Sunday 26 June 2016

Budaya Memalsu di China

Setelah baca tulisan ini jadi tahu kenapa Cina jago bingits palsu memalsu barang,cekidot....

DARI benda-benda bersejarah Cina yang pernah dibaca dan dilihat di beberapa museum, yang paling disukai oleh Paul Midler, penulis bukuAbal-abal Produk Cina (Ufuk Press, 2010), adalah batu giok yang menjadi koleksi National Palace Museum di Taipei, tempat harta karun berharga milik para kaisar Cina disimpan. Bukan benda itu yang membuat dia kagum karena sama seperti benda kuno lainnya, tapi kisah yang menyelimutinya yang mengesankan. 


Dan kisah itu dapat menjawab pertanyaan mengapa Cina mampu memproduksi semua barang di dunia.Syahdan, pada suatu hari Kaisar Qianlong, yang berkuasa hampir sepanjang abad ke-18 selama Dinasti Qing, sedang mengagumi benda koleksinya. Benda itu adalah sebuah cangkir dari batu giok yang konon dibuat selama Dinasti Ming, yang bertahan dari abad ke-14 sampai abad ke-17. Meskipun dia menyukai cangkir itu, namun ada sesuatu yang membuatnya ragu.Kaisar Qianlong lantas memanggil salah satu seniman hebatnya untuk memeriksa cangkir itu. Setelah melihat cangkir itu, sang seniman, yang juga bertindak sebagai kurator kaisar, mengatakan bahwa dia memiliki berita baik dan buruk. Berita buruknya, meskipun cangkir ini dibuat menggunakan gaya Ming, tetapi sebenarnya palsu. Berita baiknya, dia mengetahui pembuatnya, yaitu kakeknya sendiri.Kakek sang kurator adalah pemalsu hebat. Dia tidak hanya tahu bagaimana membuat cangkir dari batu giok dengan gaya Ming, tetapi dia juga paham bagaimana membuat cangkir itu terlihat benar-benar kuno.Mengetahui cangkir itu palsu, Kaisar Qianlong sama sekali tidak marah. Sebaliknya, dia malah terkesan dan memuji benda itu. Dia juga menyanjung pembuatnya yang telah melakukan pekerjaan yang sangat mahir seperti itu. “Banyak sekali orang yang membuat benda tiruan, tetapi hanya sedikit yang sebagus karya ini,” kata kaisar. Sang kaisar mengeluhkan orang lain yang bekerja terburu-buru, dan karenanya tidak bisa disebut sebagai seniman.

Sulit dibayangkan pemimpin negara melihat benda tiruan dan memberikan pujian yang berlebihan seperti itu, tetapi itulah yang dilakukan oleh Kaisar Qianlong. Dia bahkan memesan sebuah kotak khusus untuk cangkir itu, yang dia anggap sebagai semacam contoh. Dia menuliskan semacam risalat mengenai seni memalsu di atas kotak itu. Bahasanya mungkin seperti ini: “Inilah contoh benda hasil memalsu yang baik.”Koleksi benda seni Cina dipenuhi dengan benda palsu. Katalog yang diterbitkan oleh rumah lelang terkenal di dunia –Christie’s, Sotheby’s, dan Bonhams– semua memuat pernyataan menolak untuk bertanggung jawab akibat pemalsuan yang sangat marak. Selain itu, untuk benda palsu berkualitas sangat tinggi, tidak ada pernyataan tegas yang dapat diberikan mengenai keaslian dari benda apa pun yang mereka tawarkan.

Menurut Paul, yang lulus perguruan tinggi pada 1992 dengan konsentrasi pada sejarah dan bahasa Cina, budaya memalsu di Cina telah mengakar, dan buktinya juga dapat dilihat dari semakin banyak uang palsu yang beredar di Cina Selatan. Untuk semua produk palsu, ada yang berkualitas tinggi, rendah, dan di antara kedua kualitas tersebut masih ada beberapa kualitas lain. Tapi, untuk uang kertas palsu sangat mirip dengan aslinya.Paul mengalami sendiri berurusan dengan uang palsu. Suatu pagi, setelah keluar dari taksi, dia tanpa sengaja menyerahkan uang kertas 50 renminbi palsu ke sopir taksi, yang dia dapatkan ketika berbelanja sebelumnya. Sopir mengulurkan tangan untuk mengambil uang itu, kemudian menyentuhnya sejenak. Dan dengan tangan yang masih terulur, dia memberi isyarat kepada Paul untuk mengambil kembali uangnya. Dia bahkan tidak melihat uang itu, tapi dia tahu kalau uang itu palsu.Karena memalsu lazim di Cina, rata-rata orang tahu bagaimana mendeteksi benda palsu, seperti secanggih sopir taksi itu. Di pabrik bahkan lebih penting lagi. Para perusahaan yang tidak terlibat dalam pemalsuan produk harus tahu bagaimana mendeteksi produk palsu yang mungkin diproduksi oleh pesaing atau pemasok. Jika seorang pengusaha tidak tahu bagaimana mendeteksi produk palsu, kemungkinan besar akan menerima bahan baku berkualitas rendah.

Persaingan di Cina sangat ketat, dan para pengusaha pabrik yang sangat ahli dalam mendeteksi produk palsulah yang kemungkinan besar dapat bertahan.Kemampuan memalsu produk berkaitan dengan kecepatan. Salah seorang importir mengeluh kepada Paul. Dia mengirimkan sebuah contoh produk ke seorang pemasok di Cina. Sebelum produk itu sampai dengan menggunakan kapal, seorang tenaga penjualan muncul di kantor dengan membawa contoh yang dikirimkan oleh jasa pengiriman kilat. Dalam kasus ini, bukan pabriknya sendiri yang memegang contohnya, tetapi pabrik pesainglah yang telah memegang contoh dan memalsukannya lebih dulu.Kecepatan pabrik Cina dalam memproduksi barang palsu bak pedang bermata dua. Para importir dapat mengandalkan sebuah pabrik untuk mengambil contoh awal, dan memproduksinya dengan kecepatan yang bukan main. Tetapi kemudian, pemalsu bergerak lebih cepat dan dengan keahlian yang lebih hebat.Pemalsuan, seperti yang diketahui oleh sebagian besar orang, termasuk memasang merek di sebuah produk yang diproduksi oleh sebuah pabrik yang tidak berhak memproduksi barang itu untuk perusahaan tertentu. Bentuk pemalsuan yang lain termasuk memproduksi produk merek tertentu yang dilakukan oleh pabrik yang sah, yang kemudian mengambil keuntungan dengan memproduksi lebih banyak barang dalam proses produksi ketiga. Di sebagian kasus ini, pabrik memproduksi produk berkualitas rendah. Sehingga, pemilik merek tidak hanya mengalami kerugian penjualan, tetapi juga berisiko mengalami pengikisan merek di pasar.Dalam kasus yang terburuk –bentuk pemalsuan yang paling berbahaya dan mungkin paling lazim– pabrik mengambil sebuah produk asli dari seorang pelanggan. Kemudian, memproduksi ulang produk itu sehingga telihat sangat mirip dengan aslinya, tetapi sebenarnya itu adalah produk palsu berkualitas rendah. Dan produk itu ada di sekitar kita. Karena harganya murah, ia menggoda untuk dibeli. __Paul Midler / Poorly Made In China

Dinukil dari https://jelajahsejarah.wordpress.com/2016/06/23/budaya-memalsu-di-cina/

Wednesday 22 June 2016

Nasibmu Monyet Si Topeng Monyet ( Miris )

Disadur dari instagramnya Sophia Latjuba, trenyuh bacanya...cekidot...


sophia_latjuba88Postingan berikut tulisan dari Facebook status sahabat saya Alberthiene Endah. Memang betul topeng monyet sudah dilarang, tapi buktinya masih ada dimana-mana. 
  Sering berdebat dengan orang yg mikirnya jarak pendek. Katanya topeng monyet itu budaya dan ngapain aktivis berkoar-koar menghentikan itu.
Sini ya mas mbak...saya kirim video gimana cara latih monyet itu. Mereka dirantai lehernya dan digantung di dinding agar mau berdiri. Dipasung seperti itu selama berbulan bulan. Dinding itu bukan di rumah. Tembok luar. Di mana mereka akan terjemur dan kehujanan. Saat makan...tangan mereka diikat ke belakang dan mereka dipaksa meraih makanan dengan dua kaki yg lemah untuk berdiri. Tapi mereka terpaksa lakukan itu krn lapar yg hebat.
Di dalam pemasungan itu mereka dipukuli. Disiksa hingga benar benar menjadi mahluk yg bisa disuruh tukangnya utk beratraksi di jalanan.
Tukangnya sendiri bekerjanya gimana? Setelah menyiksa...mereka memperkerjakan topeng monyet sambil ngupil atau garuk ketombe dan menarik narik rante di leher monyet di sisi jalan. Receh receh masuk ke kantung mereka.

Itu budaya yg mau kalian bela? Monyet disiksa dan tukangnya nongkrong di sisi jalan sambil ngupil. Otak sehat kalian ada di mana?

Para Ibu berhentilah memanggil topeng monyet. Anak Anda menertawai dan bertepuk tangan untuk kezoliman. Mari jadi ibu yg cerdas dan menjadikan anak anak kita peka serta membenci penyiksaan mahluk hidup.

Sunday 19 June 2016

Jelita dan Lolita

Tulisan _*Peter F Gontha*_ yang bagus.

"Dear *JELITA* (Jelang lewat Lima puluh Tahun) dan *LOLITA* (Lolos Lima puluh Tahun)"

1. Pada saat usia telah 50 tahun, hendaklah belajar mengasihi diri sendiri. Berusaha menikmati hidup.
Saat masih bisa menikmatinya jangan pelit terhadap diri sendiri.

2. Anak-anak telah dewasa, harus yakin mereka akan sukses, masing-masing mempunyai rejekinya sendiri.  Berhentilah mengkhawatirkan mereka.

3. Kita harus hidup berbahagia di dunia ini. Meski pun setiap rumah tangga memiliki masalahnya sendiri.
Tidak perlu membandingkan jabatan dan kekuasaan dengan orang lain.......ingat jabatan itu hanya sementara......persahabatan selamanya.
Sampai usia 50 tahun kita harus hidup lebih bahagia, lebih sehat, dan panjang umur daripada orang lain.

4. Kemampuan setiap orang ada batasnya, meskipun kita bisa seperti superman.
Terhadap hal-hal yang di luar kemampuan kita janganlah terlalu risau. Risau pun tidak ada gunanya, yang hanya akan mempengaruhi emosional, fisik dan kesehatan.

5. Saat pensiun masih mengandalkan diri sendiri, jangan terlalu mengharapkan anak. Harta warisan kita kasih sewajarnya saja untuk anak. Karena penghasilan anak juga bukanlah milik kita, dimintai pun sulit. 

6. Berusaha sendiri mencari teman di hari tua, Berusaha mencari sahabat di hari tua, anak yang soleh mempunyai bakti, namun mereka akan disibukkan oleh pekerjaan. Tidak dapat setiap saat mendampingi kita. 

7. Saat usia 50 tahun janganlah menukarkan kesehatan dengan Harta Duniawi.
Uang yang dicari tak berujung, bahkan jika di paksa, hanyalah untuk membeli sejumlah obat, bukan untuk kesehatan kita.

8. Kebahagiaan hanya dapat diupayakan oleh diri sendiri.
Asalkan memiliki nurani yang baik maka setiap hari akan terjadi hal-hal yang baik, maka setiap hari akan bahagia.

9.  Semangat yang baik membuat tidak mudah sakit.
Semangat yang baik dapat menyembuhkan dan mempercepat penyembuhan penyakit. Maka pertahankan semangat itu.

10.  Suasana hati yang baik, Olahraga yang tepat, jiwa yang sehat. Makan makanan yang tepat dan hidup teratur. Maka dapat hidup sehat dan panjang umur.

11. Makna kehidupan dimulai dari usia 50 tahun. 

_*Banyak yang tidak mengalami Lolita, karena melupakan Jelita.*_
Semoga Berbahagia Selalu ...... Aamiin...

Thursday 16 June 2016

Catatan Perjalanan : Bagasi Hilang Mood Melayang




Memang sebelum berangkat,ada perasaan ga enak.Sempat mikir ada apa ya,sempat juga kepikiran seandainya bagasi hilang gimana? Perjalanan panjang 7 hari,pindah-pindah kota pula.Sebenarnya banyak kendala pribadi sebelum berangkat,sedikitnya juga mempengaruhi mood saya saat itu. Ditambah benar-benar bagasi itu hilang dan baru di hari ke 3 diantar ke penginapan saya di Penang.

Ga aneh kalau L** Air ataupun maskapai grupnya seperti M*** Air suka error,ga hanya delay kelamaan,salah landing apalagi bagasi hilang atau bagasi sering rusak atau sengaja dirusak petugasnya.Dan saya akhirnya mengalami juga nasib yang sama.Walau isi koper saya cuma baju-baju,obat-obatan dan makanan kering,tapi pelayanan mereka ya begitulah bisa ditebak saja sendiri.Boro-boro ada kompensasi,malah pas koper saya diantar ke penginapan,petugasnya cuma nyengir sambil bilang,” kan bisa beli baju baru disini” Masih mending kalau kejadiannya di Indonesia,ini di luar negeri.Dan saya harus repot pula menghubungi mereka dengan nomor LN setempat. Asal tahu saja M*** Air itu ternyata tak ada call centrenya di Jakarta,itu ketahuan pas jam penerbangan kami dari Jakarta – KL dipindah dari pk.20.50 ke pk.13.00. Saya kontak call centre L** Air Grup malah kode booking saya ga kebaca di komputer mereka,saya disuruh  hubungi langsung ke KL.Rempong banget ga tuch,apalagi sampai hilang bagasi.Amit-amit dech,makin susah hubungi petugasnya,yaa mau ga mau hubungi ke Malaysia.

Sebenarnya ada penerbangan langsung AA dari Jakarta-Penang,entah mengapa karena M*** ini lebih murah dan jadwalnya ada yang malam ( saat itu,ternyata tetap juga dipindah ke siang hari ) jadi kami bisa nunggu dan tidur-tiduran di airport.Ternyata jatuhnya lebih mahal juga karena harus booking hotel di KL  karena ga jadi nginap di airport.Tape dech…Ya sutralah,paling tidak bisa melihat KL dan menara Petronas 
( menghibur diri )

Saya baru kali ini menggunakan M*** Air dan langsung mendapatkan pengalaman yang tak mengenakkan.Sampai-sampai di Penang pun 2 hari itu saya ga terlalu antusias untuk jalan-jalan.Selanjutnya juga begitu,semua yang ada di kepala catatan dan keinginan jadi blank.Benar-benar perjalanan kali ini tak menikmati sekali,membuat bête sampai akhir…huuuhhfft

PS :

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No 77 tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara yang diperoleh detikcom, Senin (15\/4\/2013), hak yang harus diberikan pihak perusahaan penerbangan kepada penumpang apabila terjadi kecelakaan diatur dalam pasal 3, 5 dan 7. Berikut bunyi pasal-pasal tersebut.



Pasal 5

(1) Jumlah ganti kerugian terhadap penumpang yang mengalami kehilangan, musnah, atau rusaknya bagasi tercatat sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf c ditetapkan sebagai berikut:

a. kehilangan bagasi tercatat atau bagasi isi tercatat atau bagasi tercatat musnah diberikan ganti rugi sebesar Rp 200.000,00 (dua ratsu ribu rupiah) per kg dan paling banyak Rp 4.000.000,00 (empat juta rupiah) per penumpang;
b. kerusakan bagasi tercatat diberikan ganti kerugian sesuai jenisnya, bentuknya, ukuran, dan merk bagasi tercatat.


(2) Bagasi tercatat dianggap hilang sebagaimana dimaksu pada ayat (1), apabila tidak diketemukan dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender sejak tanggal dan jam kedatangan penumpang di bandar udara tujuan.

(3) Pengangkut wajib memberikan uang tunggu kepada penumpang atas bagasi tercatat yang belum ditemukan dan belum dapat dinyatakan hilang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebesar Rp 200.000,00 (dua rartus ribu rupiah) per hari paling lama untuk 3 hari kalender.

Sunday 12 June 2016

Berkaca ke Negara Tetangga ( Part 2 )



Apa yang kurang dengan Indonesia?  Kekayaan alam dan kekayaan tambang melimpah,tapi semua ibarat tertutup dengan sikap dan perilaku masyarakatnya yang belum sepenuhnya bisa tertata rapi,bersih,membuang sampah pada tempatnya dan perilaku yang masih dipelihara sebagai “koruptor”

Miris beberapa kali tayangan di televisi memberitakan,obyek wisata di Bunaken terumbu karangnya sudah banyak yang rusak oleh ulah wisatawan,Miris melihat sampah-sampah yang ditinggal seusai berwisata di Pulau Komodo.Timbunan sampah menumpuk di pulau itu,ckckk…

Saya sendiri melihat sewaktu ke Gili Trawangan Lombok,botol-botol plastik minuman berserakan di pinggir pantai..Dan saya menyaksikan beberapa bule memunguti sampah-sampah itu.Kenapa mesti orang asing yang lebih peduli lingkungan daripada bangsa sendiri?
Dan sangat disayangkan seperti di Belitung,batu-batu besar seindah itu,dibalik batu-batu itu banyak botol plastik dan sampah yang ditinggalkan pengunjung.Itupun saya saksikan sendiri.Cobalah kita berkaca ke negara sebelah,mereka mengemas destinasi wisatanya dengan begitu apik.Malaysia dengan jargon :Malaysia Truly Asia.Mungkin Pemkot atau Dinas Pariwisata setempat tak begitu peduli,tapi mungkin sebagai warga,kita bisa lebih peduli,hal-hal kecil saja dululah.Menjaga kebersihan obyek wisata atau tidak ada pungutan-pungutan liar.
Teringat beberapa waktu lalu teman yang berkunjung ke kampung halaman sendiri di Sumatera Barat,banyak pungutan liar sana sini di obyek wisata Harau Payakumbuh,di Danau Diatas dan Danau Dibawah,juga di Ngarai Sianok.Di Pantai Padangpun beberapa waktu lalu juga pantainya sangat kotor,sampah-sampah menumpuk.

Kesadaran,itulah yang membedakan kita dengan negara sebelah.Masih ingat tidak,bagaimana sampah bertebaran dan fasilitas umum dirusak sewaktu heboh perayaan KAA di Bandung beberapa waktu lalu? Masih ingat tidak dengan kebun bunga di Yogyakarta yang dirusak diinjak injak orang-orang yang ingin narsis dan berselfie? 

Apa yang indah di Pulau Pinang alias Penang Malaysia ataupun Melaka? Mereka membanggakan bangunan-bangunan kolonialnya yang menjadi kawasan World Heritage yang diakui UNESCO.Itulah kesadaran bangsa ini akan kebersihan,menjaga bangunan-bangunan bersejarah itu yang kurang.Apa yang indah di Pantai Pattaya? Jauh lebih indah Tanjung Aan di Lombok daripada Pattaya ( menurut saya ).Cuma yang membedakannya,karena negara sebelah gencar promo wisatanya dan yang penting karena mereka lebih menjaga kebersihannya.Tanjung Aan indah tapi fasilitas umumnya menyedihkan,toiletnya saja sudah setengah bobrok,tak ada air pula ( tahun 2013,entah sekarang ).

Memang semua dengan hati,bila menyadari mencintai negeri sendiri itu,bangga jadi bangsa Indonesia,kita memulai dari diri sendiri,berkunjung berwisata ke suatu tempat janganlah meninggalkan sampah berserakan,buanglah pada tempatnya.Sudah negara kita banyak tertinggal dari negara sebelah ( transportasi umum,kesejahteraan rakyat ) janganlah prilaku  bobrok lainnya terus dipelihara pula…

Wednesday 1 June 2016

Berkaca Dari Negara Tetangga




Sudah tiga negara ASEAN,yang juga negara tetangga saya kunjungi ( Thailand,Malaysia dan Singapore ).Terasa banget jauh tertinggalnya negara kita.Ga usah bahas Indonesia keseluruhan,Jakarta saja sebagai ibukota negara jauh banget perbedaannya.Antara bumi dan langit.

Dalam hal transportasi saja,tak usah bahas KualaLumpur,Penang dan Melaka yang kota kecil saja,begitu teraturnya transportasi mereka.Terminal bis boro-boro kotor atau bau pesing.Malah terminal seperti Melaka Sentral dan Larkin Johor Bahru tertata rapi dan bersih.Di Larkin memang banyak calo,tapi tak memaksa seperti di terminal Kampung Rambutan.Mereka juga menawarkan bis,tapi masih sopan.

Lihatlah jalanan teratur,polisi jarang nampak di perempatan.Kata supir taxi yang mengantarkan kami di Penang ataupun Melaka,semua sudah mengikuti aturan.Kamera cctv banyak terpasang di jalanan,bila menerobos lampu merah,tinggal terima surat tilang saja dirumah dan denda tilangnya sampai 1 juta rupiah.Lihat saja,penduduknya jarang membunyikan klakson.Tak ada yang mau ngebut.Semua serba teratur.Kapan kita bisa seperti mereka?

Transportasi umum juga nyaman,Penang kota yang terkenal sebagai tempat berobat orang-orang Indonesia,bisnya nyaman,bersih,ACnya dingin.Semua sudah terkomputerisasi.Pak Supir tinggal klik klik layar,kita tinggal bayar dengan uang pas dan masukkan uangnya di box.Bangku depan khusus lansia.Selain bis berbayar,ada juga bis gratisnya CAT,keliling kota tua.

Dulu sewaktu ke Thailand,saya belum pernah mencoba naik bis.Hanya mencoba kereta bawah tanah dan kereta layangnya.Tapi di tiga negara ini,ada kesamaan.Tak ada preman,tukang parkir liar.Mobil-mobil pribadi parkir sendiri dengan kesadaran aturan,parkir pada tempatnya.

Di Penang terlihat wanita-wanita bahkan wanita lansia dengan santainya menunggu bis di Komtar ataupun halte,padahal sudah malam sekitar pk.22.00.Mereka merasakan kenyamanan,terlihat wajah-wajah mereka tanpa stress.Seperti kata teman saya,yaa iyalah gimana warganya ga nyaman,damai dan tanpa stress,pemerintah menjamin kesejahteraan rakyatnya.Rakyat Malaysia gratis sekolah,gratis berobat,gaji juga besar dan yang sudah tak bekerja saja masih dapat santunan.

Di Penang ataupun Singapore saya lihat ibu-ibu lansia masih bekerja.Jadi kasir supermarket di Gama Penang atau jadi penjaga toilet di Lucky Plaza Singapore.Matanya masih bagus,pas saya kasih uang cent yang ternyata salah mata uangnya,dia langsung tahu…salut bu… hehee

Obrolan saya dengan pak supir taxi di Melaka yang istrinya orang Aceh,seorang supir taxi saja bisa menilai bagaimana Indonesia dimatanya.Katanya,dia dari tahun 1980an sampai sekarang masih sering ke Indonesia,tak banyak yang berubah.Ibarat katak dalam tempurung.Dia bilang,Indonesia itu kaya,tapi miskin…Ya pakcik,korupsinya ga habis-habis gimana mau makmur rakyatnya.Prihatin dan miris,bagaimana lagi.Masa saya harus pindah WN,biar gajinya 70 jeti sebulan serta dapat fasilitas gretong,huhuuu…

Melihat supir bis di Malaysia yang digaji harian,mengingatkan saya akan Ahok yang mencoba mengimplementasikan cara yang sama,Agar supir-supir itu tak kejar setoran dan ugal-ugalan.Semoga banyak hal-hal baik yang dapat kita contoh dalam transportasi umum di negara kita.Yang pasti Penang ataupun Melaka tak ada angkot,motorpun sedikit.Yang pasti transportasi umumnya cuma bis ( selain taxi ) dibuat senyaman mungkin.


Malaysia – Singapore ( 20 – 26 Mei 2016 )



Episode 2 : Singapore ( 24 – 26 Mei 2016 )

24 Mei 2016 :Hotel kami ( Tai Hoe ) berada di seberang City Square Mall turun MRT di Stasiun Farrer Park.Lokasinya strategis dekat banget ke Mustafa Center.Depan penginapan ada makanan halal nasi briyani atau Syarini nasi Padang yang menjual nasi lemak seharga 3,5 dollar  ( ini namanya nasi Padang tapi ga ada menu masakan Padangnya )…isinya telur,ikan teri kecil dan ikan imut pula,gleeek…berasa mahalnya kalau sudah sampai Singapore.Kalau mau makan Mc.D skitar 2 dollar di City Square Mall.Tapi ga jelas halalnya…
gedung keren peninggalan kolonial dekat merlion park




mejeng di MRT


Trick Eyes Museum

menanti pertunjukan laser Wings of Time

mejeng di depan hotel

Oleh-oleh Malaysia








Malam pertama di Singapore dihabiskan cuci mata di Mustafa Center.Ada yang kalap beli parfum,ada yang kalap borong coklat.Mata sudah sepet ngantuk seharian melintasi Melaka Johor dan naik turun MRT akhirnya tak kuat juga langsung menuju pulau kapuk.
Kamarnya agak bau apek,tapi bersih dan tak begitu luas.Sekamar bertiga untuk 2 malam sekitar Rp.850.000 via www.agoda.com.  Kamar teman tidak bau apek,ga tau kenapa bisa begitu.Ada dispenser air panas di tiap lantai kalau mau membuat milo atau kopi.Kamar kami berada di lantai 3.

25 Mei 2016 : Hari ini naik MRT menuju Merlion Park,kami sudah print map MRT di Jakarta,tapi kalau mau minta map bisa juga di loket MRT di stasiun.Kalau ke Merlion Park dari Farrer Park ( jalur ungu ) turun dulu di Dhoby Ghaut lalu pindah ke jalur merah ambil jalur ke Raffles Place.Lumayan juga pindah-pindah jalur ini,naik turun eskalatornya,eskalatornya lumayan cepat kalau di setiap stasiun,belum jalan kakinya.Kalau santai ga bakal berasa,karena kami buru-buru mengejar banyak destinasi,jadi berasa juga pegelnya.
Di Merlion Park,cuaca panas menghujam sampai basah keringat mengucur di seluruh tubuh.Tapi sekitaran patung merlion,banyak gedung-gedung peninggalan kolonial yang keren.Kami menyusuri jembatan sampai esplanade dan terus menuju stasiun MRT tembus ke MRT City Hall.

Destinasi berikutnya ke Garden by the Bay.Harusnya dekat sich,melewati Marina Bay yang di depan mata,tapi ya sudahlah.Daripada kaki makin pegel,balik ke Dhoby Ghaut lalu pindah jalur kuning ke Bayfront tinggal menyusuri lorong menuju Garden by the bay dan daripada kaki tambah pegel,kami naik shuttle car 3 dollar / orang menyusuri taman yang cukup luas.Bagusnya ke taman ini jelang malam,karena lampunya indah berkelap kelip.Kalau sempat menikmati malam di Marina Bay sambil melihat laser menari pk.20.00.

Dan Garden berlanjut menuju Sentosa Island,disini kami sampai malam karena menikmati sajian laser Wings of Time.Keren sajian lasernya.Sebelumnya sambil menunggu malam,bernarsis dulu di bola Universal Studio,juga ke SEA aquarium serta ke Trick Eyes Museum.Kalau Trick Eyes Museum sebenarnya biasa aja,Cuma beberapa yang benar-benar bagus 3 dimensinya.Ukuran museum dengan atraksi yang tak terlalu banyak,ya cukup mahal juga.Dari Jakarta kami dapat tiket Trick Eyes Museum dan SEA Rp.215.000 dan laser Wings of Time Rp.139.000.

26 Mei 2016 : ke Orchard,hunting coklat di Lucky Plaza.Harganya memang lebih murah di lantai 1,5 ( sesuai petunjuk teman yang suka  beli disana ).Coklat kantong,ada label halalnya kalau di Mustafa Center 5 dollar disini beli 3 dapat 10 dollar.Memang beda merek tapi lumayan enak koq.Ovomaltine 2 toples 12 dollar.Coklat merek Hershey ada label halalnya 2 bungkus 9 dollar.Kalau tempelan kulkas disini lebih murah daripada di Bugis,6 pcs 10 dollar.di Bugis 5 pcs 10 dollar.

Setelah ke Orchard,lanjut ke Bugis.Disini saya cuma beli kaos.Kalau kaos yang bahan tipis 3 pcs 10 dollar,tapi kalau bahannya bagus 2 pcs 10 dollar.Ada juga yang lebih mahal 3 pcs 20 dollar.Yang lengan panjang harganya sekitar 14 dollar.Ada tas bertuliskan Singapore bahan biasa 4 pcs 10 dollar.Pajangan kecil 3 pcs 10 dollar.Teman saya beli jam tangan wanita 10 dollar,kalau jam buat laki-laki sekitar 12-14 dollar.Kacamata hitam 10 dollar dan dia beli tas ransel harganya 52 dollar bahan kanvas.

Sebenarnya tak banyak barang yang menarik di Bugis,kacamata 10 dollar juga ga beda jauh dengan yang di Mangga Dua,malah lebih murah di Mangdu.Pakaian juga banyak produk korea hampir sama harganya dengan di Jakarta.Kalau hanya membeli oleh-oleh ya bolehlah mampir kesini sambil minum juice 1 dollar.Atau kalau sempat ke Mesjid Sultan dan Haji Lane yang tak jauh dari sana.

Karena buru-buru mau balik ke Changi,pk.14.00 sudah bersiap-siap ke hotel ambil koper yang dititip di lobby.Dan kembali geret-geret koper naik turun MRT menuju Changi Airport.Alhamdulillah Tiger Air mendarat selamat di Jakarta pk.19.30 setelah nyaris kaget pas boarding di Changi koq ga kelihatan orang-orang menunggu di ruang boarding.Ternyata penumpangnya langsung masuk pesawat,walau masih 1 jam lagi berangkat.

Total Pengeluaran / orang :
Tiket pesawat Jkt – Penang by Malindo Air Rp.869.721
Tiket pesawat Penang – Melaka by Malindo Rp.337.800
Tiket pesawat Sing – Jakarta by Tiger Rp.512.848
Hotel Melaka Rp.272.000
Hotel Sing Rp.856.671
Tiket wings of time Rp.139.000
Tiket Trick Eyes Museum Rp.215.000
Bagasi Tiger Air 15 kg Sing-Jkt Rp.178.917
Hotel The Youniq Sepang KL Rp.143.439
Total ; Rp.3.524.548
Total Pengeluaran di Malaysia ( patungan pembayaran apartemen di Penang,makan,transport,tiket wisata dan oleh-oleh ) sekitar 400 ringgit
Total Pengeluaran di Singapore  (makan,transport dan oleh-oleh ) sekitar 60 dollar
Naik Grabcar PP Depok-Ps.Minggu Rp.160.000 dan Damri Ps.Minggu-Soetta PP Rp.80.000 = Rp.240.000
Kurs ringgit waktu nukar Rp.3260 dan SGD Rp.9580
Total pengeluaran keseluruhan sekitaran Rp.5.000.000