Tidurlah tidur bintang kesayanganku...
stelah lelah kau bermain
Terngiang sepenggal bait lagu dari Katon Bagaskara tentang si buah hatinya atau nyanyian Glenn Fredly dalam Belaian Sayang...
kutimang si buyung belaian sayang
anakku seorang,tidurlah tidur...
Begitu besar kasih orangtua kepada buah hati mereka,tercipta berbagai rangkaian kata-kata dalam maha karya Kahlil Gibran bahkan sampai musisi berimprovisasi tentang cinta dan sayang kepada anaknya.Terkait dalam 'Hari Anak Nasional' tanggal 23 Juli lalu,apakah si anak sudah menikmati dunia anak-anak mereka? Yang indah penuh tawaria,bermain dan limpahan kasih sayang orangtua....??
Kita lihat;
Di sudut-sudut perempatan lampu merah,sudah hal lazim berkeliaran para anak-anak pengamen dan peminta-minta.Dan sudah paham pula banyak diantara mereka dikoordinir untuk dijadikan pengemis dan pengamen.Bahkan seorang ibu rela menyewakan bayinya kena panas,debu jalanan atau hujan hanya demi sesuap nasi.Tak hanya itu,banyak pula diantara anak-anak kecil tsb dipaksa orangtuanya bekerja di jalanan.
Di suatu sisi pinggiran kota Jakarta,banyak pula anak-anak dipekerjakan sebagai PSK.Mereka tak hanya menempati warung remang-remang tapi juga seperti di Mangga Besar atau kota-kota besar lainnya.Apa salah dari mereka? Diantara anak-anak itu tak hanya jadi korban tapi terkadang orangtuanyalah yang sengaja menjual anak-anak mereka kepada mucikari.Seperti yang saya tahu,ada suatu daerah di Jawa Barat yang memang rata-rata orangtuanya 'sadar' untuk 'mengorbankan' anaknya.
Anak jadi korban keadaan.Tak hanya itu disaat harga susu melambung tinggi,anak-anak makin banyak yang terancam kurang gizi.Sementara sebelumnyapun banyak balita yang jadi korban gizi buruk.Apalagi di tahun ajaran baru ini,berapa banyak pula anak-anak yang tidak bisa menikmati bangku sekolah? Atau bisa bersekolah,tapi dengan kondisi sekolah yang sangat mengenaskan dan tak layak huni.
Lain pula kisah pilu anak-anak yang berada di daerah konflik/perang seperti di Aceh,Poso dan Ambon.Mereka terancam psikisnya dan perkembangan mental mereka kedepannya.
Belum lagi kekerasan pada anak di dalam rumah tangga,korban para pedofilia dan korban pornografi.
Sementara banyak pula anak-anak yang tak menikmati kasih sayang orangtuanya.Anak-anak dibesarkan lewat tangan baby sitter.Orangtua hanya sibuk berkutat dengan karirnya.Pergi pagi dan pulang setelah si anak tertidur.Apakah anak-anak sudah menikmati 'quality time' bersama orangtuanya?
Dan tayangan televisi seperti sinetron dan iklan yang banyak tidak mendidik untuk anak-anak.Setelah banyak korban akibat tayangan 'smack down' usai,kini banyak iklan yang notabene menarik perhatian si kecil,menggugah keingin tahuan mereka yang besar akan kata-kata dalam tayangan iklan tsb.Tayangan televisi membuat mereka dewasa sebelum waktunya.
Dan terbesar kasus yang dihadapi orangtua adalah narkoba serta free sex di kalangan anak dan remaja.Perkembangan teknologi yang makin menggila,akses internet dan merajalelanya penjualan vcd porno yang gampang didapat makin mengantarkan anak-anak ke gerbang kehidupan yang menganggap seks diluar nikah itu menjadi hal yang lumrah.Dan terbukti tingkat aborsi dikalangan remaja saat ini telah mencapai tahap yang mengkhawatirkan.
Anak itu titipanNya yang harus kita jaga dan bekali dengan ilmu yang berguna serta bekal kekuatan iman.Apapun semua jadi tanggung jawab orangtua.Balita seperti kertas putih tak bernoda,selanjutnya masa depannya akan kita beri warna warni atau hanya coretan2 hitam kelam untuk kehidupannya kelak.Seperti kata indah dari Kahlil Gibran pada bukunya Sang Nabi ;
Anakmu bukan milikmu
mereka putera-puteri Sang Hidup yang rindu pada diri sendiri
lewat engkau mereka lahir,namun tidak dari engkau
mereka ada padamu,tapi bukan hakmu
berikan mereka kasih sayangmu,tapi jangan sodorkan bentuk pikiranmu
sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri
patut kauberikan rumah untuk raganya,tapi tidak untuk jiwanya
sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan
yang tiada dapat kaukunjungi,sekalipun dalam impian
kau boleh berusaha menyerupai mereka,
namun jangan membuat mereka menyerupaimu
sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur
pun tidak tenggelam di masa lampau
Kaulah busur dan anak-anakmulah,anak panah yang meluncur......
Depok,24 juli 2007
stelah lelah kau bermain
Terngiang sepenggal bait lagu dari Katon Bagaskara tentang si buah hatinya atau nyanyian Glenn Fredly dalam Belaian Sayang...
kutimang si buyung belaian sayang
anakku seorang,tidurlah tidur...
Begitu besar kasih orangtua kepada buah hati mereka,tercipta berbagai rangkaian kata-kata dalam maha karya Kahlil Gibran bahkan sampai musisi berimprovisasi tentang cinta dan sayang kepada anaknya.Terkait dalam 'Hari Anak Nasional' tanggal 23 Juli lalu,apakah si anak sudah menikmati dunia anak-anak mereka? Yang indah penuh tawaria,bermain dan limpahan kasih sayang orangtua....??
Kita lihat;
Di sudut-sudut perempatan lampu merah,sudah hal lazim berkeliaran para anak-anak pengamen dan peminta-minta.Dan sudah paham pula banyak diantara mereka dikoordinir untuk dijadikan pengemis dan pengamen.Bahkan seorang ibu rela menyewakan bayinya kena panas,debu jalanan atau hujan hanya demi sesuap nasi.Tak hanya itu,banyak pula diantara anak-anak kecil tsb dipaksa orangtuanya bekerja di jalanan.
Di suatu sisi pinggiran kota Jakarta,banyak pula anak-anak dipekerjakan sebagai PSK.Mereka tak hanya menempati warung remang-remang tapi juga seperti di Mangga Besar atau kota-kota besar lainnya.Apa salah dari mereka? Diantara anak-anak itu tak hanya jadi korban tapi terkadang orangtuanyalah yang sengaja menjual anak-anak mereka kepada mucikari.Seperti yang saya tahu,ada suatu daerah di Jawa Barat yang memang rata-rata orangtuanya 'sadar' untuk 'mengorbankan' anaknya.
Anak jadi korban keadaan.Tak hanya itu disaat harga susu melambung tinggi,anak-anak makin banyak yang terancam kurang gizi.Sementara sebelumnyapun banyak balita yang jadi korban gizi buruk.Apalagi di tahun ajaran baru ini,berapa banyak pula anak-anak yang tidak bisa menikmati bangku sekolah? Atau bisa bersekolah,tapi dengan kondisi sekolah yang sangat mengenaskan dan tak layak huni.
Lain pula kisah pilu anak-anak yang berada di daerah konflik/perang seperti di Aceh,Poso dan Ambon.Mereka terancam psikisnya dan perkembangan mental mereka kedepannya.
Belum lagi kekerasan pada anak di dalam rumah tangga,korban para pedofilia dan korban pornografi.
Sementara banyak pula anak-anak yang tak menikmati kasih sayang orangtuanya.Anak-anak dibesarkan lewat tangan baby sitter.Orangtua hanya sibuk berkutat dengan karirnya.Pergi pagi dan pulang setelah si anak tertidur.Apakah anak-anak sudah menikmati 'quality time' bersama orangtuanya?
Dan tayangan televisi seperti sinetron dan iklan yang banyak tidak mendidik untuk anak-anak.Setelah banyak korban akibat tayangan 'smack down' usai,kini banyak iklan yang notabene menarik perhatian si kecil,menggugah keingin tahuan mereka yang besar akan kata-kata dalam tayangan iklan tsb.Tayangan televisi membuat mereka dewasa sebelum waktunya.
Dan terbesar kasus yang dihadapi orangtua adalah narkoba serta free sex di kalangan anak dan remaja.Perkembangan teknologi yang makin menggila,akses internet dan merajalelanya penjualan vcd porno yang gampang didapat makin mengantarkan anak-anak ke gerbang kehidupan yang menganggap seks diluar nikah itu menjadi hal yang lumrah.Dan terbukti tingkat aborsi dikalangan remaja saat ini telah mencapai tahap yang mengkhawatirkan.
Anak itu titipanNya yang harus kita jaga dan bekali dengan ilmu yang berguna serta bekal kekuatan iman.Apapun semua jadi tanggung jawab orangtua.Balita seperti kertas putih tak bernoda,selanjutnya masa depannya akan kita beri warna warni atau hanya coretan2 hitam kelam untuk kehidupannya kelak.Seperti kata indah dari Kahlil Gibran pada bukunya Sang Nabi ;
Anakmu bukan milikmu
mereka putera-puteri Sang Hidup yang rindu pada diri sendiri
lewat engkau mereka lahir,namun tidak dari engkau
mereka ada padamu,tapi bukan hakmu
berikan mereka kasih sayangmu,tapi jangan sodorkan bentuk pikiranmu
sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri
patut kauberikan rumah untuk raganya,tapi tidak untuk jiwanya
sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan
yang tiada dapat kaukunjungi,sekalipun dalam impian
kau boleh berusaha menyerupai mereka,
namun jangan membuat mereka menyerupaimu
sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur
pun tidak tenggelam di masa lampau
Kaulah busur dan anak-anakmulah,anak panah yang meluncur......
Depok,24 juli 2007
No comments:
Post a Comment