Buat kaum ibu,bagus nih artikelnya...cekidot,,,
Ketika bangsa Cina ingin hidup tenang, mereka membangun tembok Cina yang sangat besar.
Mereka berkeyakinan tidak akan ada orang yang sanggup menerobosnya karena tinggi sekali.Akan tetapi 100 tahun pertama setelah tembok selesai dibangun, Cina terlibat tiga kali perperangan besar. Pada setiap kali perperangan itu, pasukan musuh tidak menghancurkan tembok atau memanjatnya, tapi cukup dengan menyogok penjaga pintu gerbang..Cina di zaman itu terlalu sibuk dengan pembangunan tembok, tapi mereka lupa membangun manusia. Membangun manusia seharusnya dilakukan sebelum membangun apapun. Dan itulah yang dibutuhkan oleh semua bangsa.
Mereka berkeyakinan tidak akan ada orang yang sanggup menerobosnya karena tinggi sekali.Akan tetapi 100 tahun pertama setelah tembok selesai dibangun, Cina terlibat tiga kali perperangan besar. Pada setiap kali perperangan itu, pasukan musuh tidak menghancurkan tembok atau memanjatnya, tapi cukup dengan menyogok penjaga pintu gerbang..Cina di zaman itu terlalu sibuk dengan pembangunan tembok, tapi mereka lupa membangun manusia. Membangun manusia seharusnya dilakukan sebelum membangun apapun. Dan itulah yang dibutuhkan oleh semua bangsa.
Ada sebuah pendapat yang mengatakan bahwa apabila ingin
menghancurkan peradaban sebuah bangsa, ada tiga cara untuk melakukannya,
yaitu:
1. Hancurkan tatanan keluarga
2. Hancurkan pendidikan
3. Hancurkan keteladanan dari para tokoh dan ulama.
2. Hancurkan pendidikan
3. Hancurkan keteladanan dari para tokoh dan ulama.
Untuk menghancurkan keluarga caranya dengan mengikis
peranan ibu-ibu agar sibuk dengan dunia luar, menyerahkan urusan rumah
tangga kepada pembantu.
Para ibu akan lebih bangga menjadi wanita karir ketimbang ibu rumah tangga dengan dalih hak asasi dan emansipasi.
Para ibu akan lebih bangga menjadi wanita karir ketimbang ibu rumah tangga dengan dalih hak asasi dan emansipasi.
Kedua, pendidikan bisa dihancurkan dengan cara mengabaikan peran guru.
Kurangi penghargaan terhadap mereka, alihkan perhatian mereka sebagai pendidik dengan berbagai macam kewajiban administratif, dengan tujuan materi semata, hingga mereka abai terhadap fungsi utama sebagai pendidik, sehingga semua siswa meremehkannya.
Kurangi penghargaan terhadap mereka, alihkan perhatian mereka sebagai pendidik dengan berbagai macam kewajiban administratif, dengan tujuan materi semata, hingga mereka abai terhadap fungsi utama sebagai pendidik, sehingga semua siswa meremehkannya.
Ketiga, untuk menghancurkan keteladanan para tokoh
masyarakat dan ulama adalah dengan cara melibatkan mereka kedalam
politik praktis yang berorientasi materi dan jabatan semata, hingga
tidak ada lagi orang pintar yang patut dipercayai. Tidak ada orang yang mendengarkan perkataannya, apalagi meneladani perbuatannya.
Apabila ibu rumah tangga sudah hilang, para guru yang
ikhlas lenyap dan para ulama dan tokoh panutan sudah sirna, maka siapa
lagi yang akan mendidik generasi dengan nilai-nilai luhur ? Itulah awal kehancuran yang sesungguhnya. Saat itulah
kehancuran bangsa akan terjadi, sekalipun tubuhnya dibungkus oleh
pakaian mewah, bangunan fisik yang megah, dan dibawa dengan kendaraan
yang mewah. Semuanya tak akan berarti apa apa, rapuh dan lemah tanpa jiwa yang tangguh.
** Diadaptasi dari tulisan Jarred Diamond, penulis yang
memperoleh penghargaan Pulitzer. Dalam sebuah pidatonya Jarred pernah
mengatakan bahwa negara seperti: Indonesia, Columbia dan Philipina,
merupakan beberapa peradaban yang sebentar lagi akan punah.