sophia_latjuba88Postingan
berikut tulisan dari Facebook status sahabat saya Alberthiene Endah.
Memang betul topeng monyet sudah dilarang, tapi buktinya masih ada
dimana-mana.
Sering berdebat dengan orang yg mikirnya jarak pendek. Katanya topeng
monyet itu budaya dan ngapain aktivis berkoar-koar menghentikan itu.
Sini ya mas mbak...saya kirim video gimana cara latih
monyet itu. Mereka dirantai lehernya dan digantung di dinding agar mau
berdiri. Dipasung seperti itu selama berbulan bulan. Dinding itu bukan
di rumah. Tembok luar. Di mana mereka akan terjemur dan kehujanan. Saat
makan...tangan mereka diikat ke belakang dan mereka dipaksa meraih
makanan dengan dua kaki yg lemah untuk berdiri. Tapi mereka terpaksa
lakukan itu krn lapar yg hebat.
Di dalam pemasungan itu mereka dipukuli. Disiksa hingga
benar benar menjadi mahluk yg bisa disuruh tukangnya utk beratraksi di
jalanan.
Tukangnya sendiri bekerjanya gimana? Setelah
menyiksa...mereka memperkerjakan topeng monyet sambil ngupil atau garuk
ketombe dan menarik narik rante di leher monyet di sisi jalan. Receh
receh masuk ke kantung mereka.
Itu budaya yg mau kalian bela? Monyet disiksa dan
tukangnya nongkrong di sisi jalan sambil ngupil. Otak sehat kalian ada
di mana?
Para Ibu berhentilah memanggil topeng monyet. Anak Anda
menertawai dan bertepuk tangan untuk kezoliman. Mari jadi ibu yg cerdas
dan menjadikan anak anak kita peka serta membenci penyiksaan mahluk
hidup.
No comments:
Post a Comment