Wednesday, 1 June 2016

Malaysia – Singapore ( 20 – 26 Mei 2016 )





Episode 1 : MALAYSIA ( Kuala Lumpur – Penang – Malacca – Johor Bahru )

Kebayang sich sebelum berangkat bakal rempong dengan koper gede naik turun bis juga MRT secara travelling kali ini minimalis banget naik taxinya.Baca-baca dari internet,taxi di Malaysia ga ada argonya.Emang benar sich,di Malacca kaget juga ga ada bis dari airport Batu Berendam menuju hotel tempat kami menginap.Padahal browsing sebelumnya masih ada bis dari airport menuju Melaka Sentral.Katanya baru-baru saja bisnya ditiadakan.Mau ga mau yaa naik taxi,mana taxinya fix tarifnya ga mau ditawar lagi.Ada counter taxinya,tapi ga ada daftar tarif tertulis.Syukurnya kami rame jadi patungan masing-masing 3 orang dengan 3 taxi.

Jakarta – KL – Penang

Dari Jakarta kami naik Malindo Air di terminal 2,meeting point depan Hokben.Sebenarnya di KL hanya transit,tapi berhubung transitnya rada lama,jadi bisa mejeng dulu di Menara Petronas sambil makan malam nasi lemak di KLCC.Kloter awal 3 orang telah berangkat pk.08.00 pagi,naik Garuda.Duhh yang punya Garuda ( karyawan Garuda,red ) hehee…Mereka sudah mejeng duluan di Batu Caves,shopping di Bukit Bintang dan KLCC.Kami bertujuh orang dengan kloter berikutnya pk.13.00 dengan Malindo Air sampai di bandara KLIA pk.16.00 lewat.
Secara Malaysia  lama gelapnya,pk.18.00 masih terang aja.Maghrib disana sekitar pk.19.00 kurang.Awalnya mau ke Batu Caves,tapi ga keburu.Mau naik kereta express mehong juga yaa dari airport KLIA ke KL Sentral.Sesuai kesepakatan bersama sejak dari Jakarta,kami naik bis Airport Coach 20 ringgit PP.Karena jam pulang kantor,keluar tol menuju KL Sentral rada macet,tapi ga separah Jakarta.Naik kereta / Rapid KL di KL Sentral menuju KLCC 2,4 ringgit 
( jadi PP 4,8 ringgit ). Kereta cukup rame tapi ga sepadat commuter Jabotabek,tetap ada ruang yang lowong.Petualangan dimulai….


@ Halte dekat apartment Penang Times Square


Benar kata Trinity / Naked Traveller ( kalau tak salah ingat ya ),KLCC mall mewah sekelas PS dengan barang-barang brandednya,makan nasi lemak aja cuma 12,5 ringgit skitar Rp.40.000 an.Coba yaa kalau makan di foodcourt PS,makan nasi sampai kenyang plus minum,ada ga yang semurah ini ?

Sebagai tanda sudah menginjakkan kaki di KL,berfotolah bersama di Menara Petronas,hehee…Setelah itu balik ke airport KLIA naik bis yang sama,enaknya bis Airport Coach ini ada wifinya,tapi kalau sudah malam jam 22.00 wifinya sudah off.

Di KLIA,kami menunggu pick up dari hotel The Youniq pk.23.00.Lumayan pick up dan drop off bandara 11,2 ringgit.Daripada naik taxi yang kisaran 50-60 ringgit per taxi.Hotel the Youniq ini ga begitu jauh dari airport KLIA dan KLIA2.Skitar 15 menitan.Lumayanlah untuk hotel transit,kamarnya bersih dan nyaman.Ada air panas dan teko air panasnya juga serta dapat air mineral juga masing-masing 1 botol.Paginya juga ditawarkan minuman teh / kopi sebelum drop off bandara.Berhubung buru-buru jam 06.00 pagi sudah cabut ke bandara,ga sempat nyantai ngopi dulu,pesawat menuju Penang pk.08.00 pagi.

Walau bandara KLIA tak seluas KLIA2 tapi lumayan kaki pegel juga pakai lari-larian menuju gate keberangkatan.Karena kami transit,jadi bagasi tak perlu check in lagi.Malindo Air on time mendarat di Penang.Cuaca panas Penang menyambut kami 9 orang petualang.cantik ( eetdah…) plus 1 lelaki ganteng ( putra temanku ).

Tragedi dimulai ketika bagasiku ga muncul-muncul pas pengambilan bagasi,ternyata ditelusuri,koperku ketinggalan di KL.Mana hari ke- 2 baru diantar ke apartemen tempat kami menginap di Penang.Walhasil dua hari pakai baju pinjaman dari temanku.

PENANG ( 21-23 Mei 2016 )
Hari 1 ( 21 Mei 2016 ) : Mendarat di Airport Penang daerah Bayan Lepas,menuju pusat kota 
( Komtar ) naik bis Rapid Penang 401,kalau tak salah sekitar 2,7 ringgit per orang.Bayarnya harus pakai uang pas,dimasukkan ke box dekat supir dan kita akan diberi karcisnya.Karena kami 10 orang,hitungannya lebih mudah.Dan dari Jakarta kami sudah banyak menyiapkan recehan 1,5 dan 10 ringgit.Patungan awal bersama-sama sekitar 200 ringgit untuk bayar apartemen di Penang Times Square juga untuk makan,masuk tempat wisata dan transport.
Alhamdulillah apartemennya cozy dan cukup luas dengan 3 kamar,Bisa masak-masak dan menghangatkan lauk yang dibawa dari Jakarta.Waktu itu dapat apartemen ini di www.booking.com milik Mr Victor.Karena satu kamarnya ACnya kurang dingin,Mr.Victor memberi diskon 200 ringgit dari harga awal 900 ringgit.Jadi kami cuma bayar 700 ringgit saja.Lumayan bisa buat makan nasi kandar dan naik bis Hop On Hop Off Double Decker keliling Penang.
@ Gembok Cinta Penang Hill

@ Penang Hill,uji nyali pas baliknya duduk di bangku paling depan.Berasa bngt curam lintasannya


Hari pertama di Penang,setelah maksi di apartemen ( masak nasi dengan travel cooker  dan makan dendeng balado yang dibawa dari Jakarta ),kami menunggu bis Rapid Penang ke Penang Hill di halte dekat Mc.D Penang Times Square,kalau tak salah sekitar 2,5 ringgit per orang.Seru juga di Penang Hill walau hujan agak deras,tapi menjelang pulang hujan reda,jadi kami bisa memandang Penang alias pulau Pinang dari atas bukit Bendera ini,
Ada teropong juga,bayar 1 ringgit.Kalau ditelusuri kedalam ada penjual kacang kuda dan kacang campur.Sayang pas sampai sana,kacang kudanya sudah habis.Naik sedikit keatas ada gembok cinta buat tempat narsis dan jadi ajang mengikrarkan cinta muda mudi.Kerenlah pokoknya…ada Owl Museum juga di area bawah,tapi berbayar kalau tak salah 10 ringgit.

Balik pulang,inginnya ke Kek Lok Si Temple,tapi karena kaki sudah berat,niatnya malah mau makan duren yang ternyata lagi musim di Penang.Duren Penang sungguh menantang,warnanya kuning menyala,Karena buru-buru nunggu bisnya jadi gatot dech makan duren yang berjejer dijual dekat temple.

Jelang malam menuju pusat kota dari Penang Hill rada macet,Kami turun di Komtar dan makan nasi kandar.Yang jual India muslim.Disini nasi kandarnya bumbunya kental banget sampai berasa panas banget di mulut.Setelah itu kami ke GAMA tak jauh dari Komtar beli oleh-oleh juga beli sayuran buat bikin pecel besok pagi ( beli Milo Malay katanya enak daripada Milo di Indo,beli mie Maggi rasa asam laksa yang kata temanku lumayan enak juga dan beli Kitkat Green Tea.Jangan lupa cek label halalnya )

Hari 2 ( 22 Mei 2016 ) : Saatnya keliling kota tua Georgetown.Kami naik bis Double Decker Hop On Hop Off Penang per orang 20 ringgit.Bis ini lewat di depan halte dekat apartemen kami.Sebenarnya ada dua rute,rute city tour dan rute beach tour.Kami seharusnya ambil yang rute beach tour,karena rute city tour ini kami sudah lewati jalurnya ke Penang Hill tapi ada juga sisi kota Georgetown yang belum dilewati seperti Gourney Plaza,Botanical Garden,Mesjid Kapitan Keling,Cowrasta Market,Little India,Padang Kota Lama,Jetty,Beach Street dan Lebuh Farquhar yang banyak bangunan-bangunan kolonialnya.Sebenarnya bangunan tua ini mengingatkan saya akan Semarang,yang penuh bangunan tua yang dipakai kembali untuk perkantoran.Bedanya bangunan tua di Penang ini jadi kawasan World Heritage yang diakui UNESCO.Benar-benar terpelihara dengan baik dan banyak mural / art street yang menambah daya tarik kawasan ini.


Nasi Kandar plus teh tarik...



Karena panas Penang ini menyengat mengalahkan panasnya Surabaya,mau hunting art street saja sudah berat rasa kaki ini,Cuma dapat beberapa lukisan tapi bukan 3 dimensi seperti brother and sister swing atau anak-anak yang lagi naik sepeda yang ngetop itu.

Pendaratan terakhir tetap saja hunting oleh-oleh di dekat Cowrasta Market,beli white coffee,teh tarik,jeruk madu serta bumbu rujak di Toko Jeruk Madu Pak Ali.Kalau tempelan kulkas,gantungan kunci serta piring dan pajangan harus jeli keluar masuk toko.Harganya lumayan murah kalau beli di toko agak ke belakang.Nyobain es tebu,jus semangka,minuman khas india ( sirup dicampur jelly dengan aroma khas ) atau kacang sangrai di sekitar pasar, juga ada es potong enak di Toko Ban Heang yang menjual juga biskuit sejenis pia halal isi kacang hijau,rasa pandan atau brown sugar.Pianya mirip bakpia Yogya.Di Ban Heang ini juga ada asam laksa dan tom yum yang tulisannya free no pork.Tapi kami ga sempat nyobain asam laksa ataupun es cendol Penang.

Malam ini makan nasi kandar dekat Cowrasta Market,nasi kandarnya tak semedok yang dekat Komtar bumbunya karena malam ini terakhir di Penang,cukup kenyanglah makan nasi kandar dengan lauk ikan tenggiri dan teh tarik panas.Juga mencoba roti cane dengan karinya yang enak banget.Kalau siang,nasi kandar ini sampai antri ( pas lewat naik bis Hop On Hop Off ).
Kami juga keliling sore dan malam ini naik CAT bis free Penang,seru juga sampai bolak balik naik bis ini,Sayang kami di Penang tak sempat ke Batu Ferrighi ataupun naik kapal ferry nyebrang ke daratan Malaysia.

Hari ke 3 ( 23 Mei 2016 ) Pk.08.00 pagi bersiap naik van booking via Mr Victor 80 ringgit menuju airport tinggal landas ke Malacca / Melaka

Semalam di Malacca / Melaka ( 23 Mei 2016 )
Dari Penang menuju Melaka,sekitar 1 jam perjalanan dengan pesawat kecil milik Malindo Air,imut-imut pesawatnya.Jumlah bangkunya cuma 20.Rada sakit telinga,karena bunyi mesinnya kencang sekali.Mendarat di airport Batu Berendam,ternyata tak ada bis menuju Melaka Sentral.Katanya baru-baru saja bisnya ditiadakan.Akhirnya kami naik taxi harga fix dari airport ke hotel Aldy Stadhuys daerah Red Square 60 ringgit per taxi isi 3 orang.




naik kapal menikmati sungai melaka dikala malam

@ Melaka Sentral,bersih bingitz 


Hari ini seharian dihabiskan menyusuri kawasan Red Square yang tak begitu luas.Dimulai dengan maksi Ikan Asam Pedas ciri khas Melaka di pusat jajanan dekat Menara TamingSari.Teman saya naik menara ini kalau tak salah 20 ringgit,melihat kota Melaka dari atas,seru juga.

Dekat TamingSari ada kereta dengan lokomotifnya,juga ada pesawat dan mobil jadul peninggalan jaman kolonial.Tapi obyek yang menarik tentu saja keretanya.Kawasan ini keren dan menarik bangunan-bangunannya dicat merah semua.Semua obyek wisata disini berdekatan.Bukit St.Paul,gereja serta makamnya juga benteng Famosa yang ada pengamennya melagukan lagu-lagu latin.

Lalu kami menyeberang ke Museum Bahari dengan replika kapal besarnya,sayang kami datang museumnya baru saja tutup.Lalu terus menyusuri kearah Victoria Fountain.Terakhir menjelang malam,kami menyusuri Sungai Melaka dengan kapal,per orang 15 ringgit.Indah banget melihat bangunan-bangunan berkilauan di kala malam,melewati perkampungan pecinan juga kampung tua penduduk Melaka.

Hotel kami Aldy Stadhuys bersih dan nyaman,walau tak begitu luas.Kami sekamar bertiga / triple room  waktu itu ratenya sekitar Rp.819.000  via www.agoda.com.Kalau yang sekamar berempat kamarnya lebih luas,ada sofanya harganya sekitar Rp.945.000.

Melaka – Johor Bahru – Singapore ( 24 Mei 2016 )
Disini perjuangan geret-geret koper yang melelahkan.Dari Hotel ke Melaka Sentral kami booking taxi via hotel.Yang bertiga naik taxi 25 ringgit.Kalau yang berenam naik mobil van dari hotel 45 ringgit.Di Malaka ini anggota berkurang satu,karena harus cabut ke Jakarta buat interview kerja.

Kami naik bis Causeway ke Johor Bahru per orang 19 ringgit,berangkat pk.10.30.Itu pakai acara nunggu HP teman yang tertinggal dikamar hotel,untung saja orang hotelnya mau nganterin ke terminal Melaka Sentral dengan ongkos 21 ringgit.

Terminal bis Melaka Sentral bersih,rapi juga banyak yang berjualan baju-baju dan kue.Ada kue putu enak mirip kue putu di Jakarta,harganya 3 ringgit isi 5 buah.Jangan samakan terminal bisnya dengan Rambutan.Kalah jauh rapi dan bersihnya.Tak ada bau pesing,apalagi sampah berserakan.Bangku buat duduk-duduk menanti bis berangkat juga bersih dan nyaman.Nanti akan saya bahas tentang ini dengan artikel tersendiri.

Melaka menuju Johor ditempuh 3 jam perjalanan.Si bapak supir ternyata orang Banjarmasin yang sudah puluhan tahun jadi WN Malaysia.Dia digaji perhari sekitar Rp.500.000 untuk 4x bolak balik, jadi per bulan gajinya 15 jeti bow…Makanya si pakcik ini bawa bisnya nyantai aja,katanya dipantau kamera,sambil memperlihatkan kamera pemantaunya.Selain itu juga karena pakcik sudah digaji harian,jadi tak seperti supir Indo yang kejar setoran.Kalau Pakcik ngebut,bakal kena sanksi

Setelah mendarat di terminal Larkin Johor Bahru,kami menaroh koper di loker.Lumayan juga sewa lokernya.Untuk tas kecil 3 ringgit dan yang koper agak besar 6 ringgit.Lalu kami menunggu bis Causeway LM1 yang menuju Hello Kitty dan Legoland.


Johor ini kota yang cukup besar,beda dengan Penang dan Melaka kota kecil yang panas,.Johor lebih terasa metropolitannya,apalagi berbatasan dengan Singapore.Tak banyak mengeksplorasi Johor karena harus melanjutkan perjalanan menuju Singapore.
Di perbatasan ini perjuangan gotong-gotong koper dimulai.Naik bis CW2 menuju perbatasan Johor – Singapore,sekitar 1 ringgit lebih ( lupa berapa persisnya saking amnesia sehabis gotong koper yang berat hehehe ).Cap paspor keluar Malaysia,naiik bis CW2 lagi ( ga usah bayar lagi,lihatkan saja tiket yang sama tadi dari terminal Larkin ) sampai ke Woodlands
 ( Imigrasi Singapore ).Di Imigrasi Singapore yang bawa koper besar seperti kami,harus dicek xray dulu.Tapi kalau cuma bawa tas kecil atau ransel ga diperiksa.Jadi pengalaman,kalau travelling antar negara itu berasa capeknya di imigrasi,naik turun tangga walau ada eskalator juga naik turun bisnya gotong koper yang berat.Kalau mau antar negara bawa ransel atau koper kecil saja,itu saran dari saya …

Di Imigrasi tak terlalu lama antrinya,cenderung lengang karena bukan weekend.Kabarnya kalau weekend dan hari libur antrinya panjang.Dari Imigrasi setelah dapat stempel masuk Singapore,kami menuju bis CW1 menuju stasiun Kranji,per orang 1 dollar.Berasa ya antar negara kursnya antara 1 ringgit dengan 1 dollar hehee…Sebenarnya kalau mau ambil STP 
( Singapore Tourism Pass ) untuk 3 hari katanya harus di stasiun MRT Woodlands.Tapi di stasiun Kranji biasanya juga ada,tapi pas kami disana katanya STPnya lagi habis.Jadilah teman-teman saya beli EZ link,12 dollar :5 dollar untuk kartu dan 7 dollar untuk  pemakaian.Kalau saya ada EZ link yang masih berlaku milik suami yang beberapa tahun lalu ke Singapore,masih sisa 7 dollar dan saya top up 10 dollar.Pas pulang,di bandara Changi masih tersisa 6 dollar.Jadi pemakaian 3 hari MRT di Singapore sekitar 11 dollar.

No comments:

Post a Comment